Share

Part 146 Pertemuan Pagi Itu 1

Aksara meletakkan kembali ponselnya tatkala benda itu berhenti berpendar. Siapa yang menelepon istrinya subuh-subuh begini.

Tak lama kemudian Marisa keluar dari kamar mandi memakai handuk kimono warna merah jambu. Rambutnya yang basah terbelit handuk kecil.

"Ada apa, Mas?" tanya Marisa saat mengetahui sang suami duduk sambil memperhatikan ponselnya.

"Ada yang menelepon tadi. Waktu mau mas angkat langsung dimatikan."

Marisa meraih ponselnya dan membuka folder panggilan masuk. Benar, ada sederet angka yang baginya pun asing.

"Siapa?"

"Entahlah, aku juga nggak tahu." Marisa kembali meletakkan ponselnya.

"Bos Point Logistic?"

Marisa tertawa melihat raut tak suka di wajah suaminya. "Mas, kan sudah memblokir nomernya."

"Siapa tahu menghubungi pakai nomer lain? Kamu bilang dia terlibat kerjasama dengan Pak Daniel, kan."

"Hu um. Tapi belum di mulai, Mas. Masih tahap pembicaraan," jawab Marisa seraya menggosok rambut basahnya menggunakan handuk.

"Kamu sering bertemu dengannya?"

Marisa memandan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
telaaat.. kemaren diem bae sekarang mw minta maaf.
goodnovel comment avatar
Barra
beneran minta maaf nih....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status