Share

Tak Sempurna

“Abang udah terlanjur menandatangani surat itu Dek,” Pria itu tertunduk lesu di depanku, dengan wajah penuh lebam. Bisa-bisanya dia mengatakan terlanjur, sedang baru kemarin berikrar di hadapan penghulu disaksikan banyak orang, dengan lantangnya dia mengucapkan ijab qabul. Berjanji di hadapan Tuhan dan ke dua orang tua akan menjagaku sampai maut memisahkan.

Lalu, untuk apa menjalin hubungan kalau tujuan akhirnya bukan surga tapi perpisahan.

Tak ada kata yang mampu menjelaskan isi hati, selain bulir bening yang mulai turun tanpa dapat aku cegah. Hening melanda di antara kami, pernikahan yang kuanggap sebagai solusi, justru menjadi bumerang bagi diri. Aku bukan barang, yang bisa di lempar sana-sini. Inikah bukti cinta yang pernah kamu ucapkan tempo hari, kita belum mencobanya dan kamu sudah menyerah seperti ini.

“Kita bahkan belum mencobanya Bang, kenapa kamu bisa seyakin itu, kalau Tuhan enggak akan pernah ngasih kita keturunan.” Aku yakin selalu ada jalan keluar bagi jiwa yang tak p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status