Share

Hilang

Bertepatan dengan pertanyaan itu, mobil yang dikemudikan Daffa menepi di rumah sakit tempat Mas Heru dirawat. Kesempatan tersebut kupergunakan untuk mengajak Lintang ke luar dari mobil, kami pergi meninggalkan Daffa sebelum anakku sempat menjawab pertanyaannya.

"Bun, kita gak nunggu Om Daffa?" tanya Lintang. Dia tampak heran dengan langkahku yang tergesa, seperti dikejar setan.

"Gak usah, Sayang, Om Daffa ada urusan," jawabku.

Lintang nyaris tak percaya, kalau aku tak menunjukkan pesan singkat yang dikirim Daffa satu detik setelahnya.

"Lan, sori saya gak bisa nemenin, mendadak ada hal penting yang perlu saya urus."

Bagus, lah, aku jadi tak perlu berbohong dan mencari banyak alasan untuk menanggapi pertanyaan lanjutan Lintang.

"Gimana? Percaya, kan, sama Bunda?"

Lintang mengangguk. "Kapan kita ketemu Om Daffa lagi?"

"Nanti kalau Om Daffa gak sibuk. Sekarang kita lihat Ayah, Ayah mau ketemu Lintang," ucapku sembari mengga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status