Share

Seandainya

Aku tercengang, mulutku sedikit terbuka saking terkejutnya. Wanita paruh baya berpenampilan modis yang berdiri tepat di hadapanku tersenyum lembut. Aku tak mengerti sedang berada di situasi seperti apa saat ini, yang jelas perasaanku tidak enak, dan aku yakin ini semua ulah Daffa. Dialah dalang di balik kemunculan wanita paruh baya yang mengira aku adalah calon istrinya.

“Ibu siapa?” Aku yang bingung harus bereaksi seperti apa memberanikan diri bertanya. Tak berapa lama, Daffa keluar dari pintu kemudi, dia tersenyum lebar seraya merangkul pundakku.

“Iya, Oma, ini calon istri Daffa. Kenalin, namanya Kelana.”

Wajah Daffa terlihat begitu segar dengan senyum sumringah, membuatku ingin sekali mencakar wajah itu. Brengsek! Bahkan setelah aku menolak membantunya, dia menjebakku. Kurang ajar, benar-benar kurang ajar, aku tak akan tinggal diam!

“Bukan, saya bukan …”

“Nama yang cantik, secantik orangnya. Perke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status