Pria dengan berwajah tampan layaknya pria Turki, hidung mancung, berkulit putih, bertubuh tinggi dan juga sedikit kekar, dengan lesung pipi di wajahnya, memiliki senyuman manis dengan alis tebal, siapa saja yang melihatnya takkan pernah mengatakan bahwa ia pria jelek, semua orang akan berpendapat sama bahwa Gilang adalah pria tampan.Setelah selesai meeting, ia meraih ponselnya dengan melihat galeri yang di sana terdapat foto istrinya, Gilang ternyata diam diam mengambil foto Lisa saat Lisa sedang mengemasi rumah.Senyum manis terpancar di wajah Gilang saat menatap foto istrinya yang ternyata diam diam Gilang telah jatuh hati padanya."Sayang, kamu begitu cantik, bahkan dengan ekspresi mu yang terlalu fokus terhadap pekerjaan membuatku semakin gila bila memikirkan mu," kata Gilang dengan mengusap foto yang ada di galeri handphone miliknya."Apa mungkin, aku akan segera mendapatkan cintamu? rasanya sudah tak sabar ingin sekali aku melihatmu bermanja padaku setelah kamu membuka hati unt
Pagi ini Lisa mendapatkan kabar baik dari sang suami, Gilang memberitahu bahwa ia akan segera pulang besok lusa.Gilang juga memberitahu Lisa bahwa ia sangat merindukan masakan buatan Lisa yang biasa ia hidangan di meja makan setiap pagi dan juga setiap hari untuknya.Bahkan Gilang juga memberitahu Lisa bahwa ia juga merindukan senyuman Lisa yang menurutnya cute serta mengesankan baginya."Lisa sayang, mas akan pulang besok lusa, tolong ya, jika nanti mas pulang, mas minta kamu masakan kesukaan mas, apapun itu mas pasti makan," ucapnya dari seberang telepon.Lisa tersenyum seketika mendengar bahwa suaminya akan segera pulang.Berasa mimpi, dua Minggu berlalu Lisa di tinggal di rumah orang tuanya, dan hari ini ia mendapatkan kabar bahagia."Baik mas, aku akan buatkan makanan untuk kamu ketika kamu pulang nanti," ucapnya dengan lemah lembut."Terima kasih sayang, oh iya, di mana anak, mas? Mas sangat merindukan kiki," ucapnya."Kiki sedang bersama ibu, mas, di ajak ke warung berbelanja
Hingga waktunya tiba Gilang pun pulang ke rumah dan ia segera pergi untuk menjemput sang istri, merasa tak sabar ingin segera bertemu Lisa di kampung.Saat sampai di rumah Gilang disambut oleh Bu Ranti orang tua Gilang, Gilang pulang tanpa memberi kabar pada sang ibu.Ia mencoba memberi kejutan kepada Bu Ranti dan Gilang juga tak lupa untuk membawakan oleh-oleh untuk Bu Ranti dan juga Gina.Kedua bola mata Bu Ranti membulat sempurna ketika melihat kedatangan putranya."Ya ampun sayang, kenapa tidak memberitahu Mama jika kamu pulang?" campur anti saat melihat kedatangan putranya dan menghampiri hilang kemudian memegang kedua pipi kiri dan kanan Gilang.Gilang tersenyum manis ketika melihat sang ibu, "maaf Ma, bilang sengaja tidak memberitahu Mama bahwa hari ini Gilang pulang,""Kamu benar-benar tidak berubah ya sayang, Mama itu sejak tadi menelponin kamu dan mama tidak tahu kamu itu pulang hari ini."Gilang tersenyum dan tertawa kecil melihat ekspresi wajah ibunya."Ya sudah kalau begi
Lisa menyiapkan makanan untuk mereka makan malam bersama, Gilang, Bu Ranti, Bu Saodah dan juga pak Usman, mereka semua berkumpul di dapur dan menunggu masakan Lisa siap di sajikan di sana.Terlihat senyuman sumringah terpancar dari wajah Lisa saat menyajikan makanan hasil masakannya. "Wah terlihat begitu menggoda masakan kamu Lisa," ucap Bu Ranti dengan menatap masakan Lisa.Rebus daun singkong, sambal terasi dan juga goreng ikan asin beserta goreng tempe dan juga lalapan timun mentah yang telah di tiriskan di atas piring.Lisa hanya memasak makanan itu untuk makan malam bersama suami, anak dan juga orang tuanya.Menyiapkan minuman di dalam gelas dan menuangkannya.Dengan perhatian dan juga tutur kata yang begitu ramah Lisa menawari suami, orang tua dan juga mertuanya. Tak lupa pula ia menyuapi si kecil Kiki terlebih dulu sebelum ia makan."Lisa kenapa kamu tidak makan dulu? nanti Kiki biar ibu saja yang menyuapinya," ucap Bu Ranti."Tidak apa apa Bu, nanti Lisa makan kok," jawabnya
Hari ini Lisa dan juga Gilang pergi ke pasar untuk membeli di pan baru, karena di pan di rumah sudah rusak, gilang memutuskan untuk mengajak Lisa dan juga yang lainnya berkeliling di pasar sambil berjalan jalan bersama keluarga.Saat di pasar siapa sangka jika Lisa harus bertemu dengan mantan suaminya yaitu Tomi, Tomi tertegun ketika melihat wajah Lisa yang sekarang, cantik, bersih, dan juga wangi bahkan berpenampilan modis.Tidak seperti waktu bersama Tomi, kucel dan dekil bagikan orang yang tidak terurus."Lisa," ucap Tomi ketika Lisa dan Tomi tak sengaja bertabrakan.Lisa hanya diam karena Lisa tidak ingin Gilang marah padanya dan menuduh yang tidak tidak, Lisa langsung mendekati Gilang tak menghiraukan Tomi.Mata Tomi membulat ketika melihat lisa yang seperti orang yang tak kenal dengannya."Mas, mari kita jalan sekarang," ucap Lisa mengajak suaminya pergi."Kenapa tidak melihat ke sana saja sayang, sepertinya di pan di sana bagus," kata Gilang."Tidak mas, di tempat lain pasti ad
Berapa terkejutnya mendengar bahwa Gilang diam diam tak sengaja mendengar ucapan mereka berdua, pak Usman dan juga Lisa membulatkan matanya.Berjalan perlahan mendekati Lisa dan juga pak Usman."Sayang, siapa itu Tomi? kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan dariku?""Nak Gilang, Tomi itu tidak penting, sudah jangan di bahas lagi?" jawab pak Usman."Tapi pak, kenapa sejak tadi bapak dan Lisa membahas pria itu? lantas siapa dia? apakah dia ada hubungannya dengan istriku?" tanya Gilang pada pak Usman."Iya, dia adalah pria yang jahat, tidak punya perikemanusiaan dan juga ia adalah seorang ayah yang tidak bertanggung jawab terhadap anaknya sendiri, Mas, aku mohon jangan bahas soal dia, aku tidak ingin membahasnya, jika membahasnya hanya mengingatkan aku dalam kejadian di mana bersama orang itu, di hina, di siksa dan caci." Jawab Lisa."Maafkan aku, jika pertanyaanku membuat kamu menjadi teringat akan kejadian keji itu, lain kali mas tidak akan menanyakannya lagi sayang." Kata Gilang yang m
Pagi itu Lisa yang seperti biasa, aktivitas kesehariannya mencuci baju, membereskan rumah, masak dan juga menyiram bunga.Walau di rumah Bu Ranti ada asisten rumah tangga, namun Lisa selalu membantunya, tanpa sungkan dan berat tangan.Pagi itu Lisa menyiram tanaman bunga milik Bu Ranti, semua bunga bermekaran indah di pandang, air yang segar membasahi tanaman itu agar menjadi segar tak lagi layu."Ehem," suara deheman milik pria di belakang Lisa yang berhasil membuat Lisa terkejut setengah mati."Astaghfirullah," ucap Lisa seketika saat kaget."Maaf Nona, jika aku mengangetkan mu.""Mas, Aldo, ada apa?" tanya Lisa saya menoleh ke belakang ternyata itu Aldo yang sedang berdiri tepat di belakangnya."Tidak ada, aku hanya ingin melihat kamu, Hmm, maksudku, aku hanya ingin melihat kamu menyiram bunga itu saja tidak lebih." Jawabnya dengan menatap Lisa."Oh," Lisa hanya memberi Oh saja."Apa kamu tidak keberatan untuk aku berada di sini?"Lisa menggeleng, namun sebenarnya ia tak enak jika
Lisa yang sedang memasak tiba tiba saja di hampiri oleh Aldo. Pria tampan dengan berbadan sedikit kekar itu tidak pernah putus asa untuk mendekati istri dari saudaranya sendiri.Lisa yang sedang memasak pun bingung harus melakukan apa, sebenarnya hati Lisa tak enak jika Aldo selalu berada di rumah itu, ia benar benar bingung."Lisa, tolong buatkan saya kopi hitam ya? dan saya minta tolong kamu antarkan ke kamar saya," titahnya kepada Lisa."Tapi mas, kenapa tidak di minum di ruang tamu saja?""Aku lagi malas sekali untuk duduk di ruang tamu, kamu tidak keberatan bukan?"Lisa menggeleng lalu kemudian aldo pergi dengan tersenyum, Lisa segera membuatkan segelas kopi hitam untuk Aldo.tidak lama setelah itu, Galang datang dan Lisa sangat lega, Gilang yang melihat istrinya tersenyum pun terheran."Ada apa sayang?"Lisa tersenyum manis menatap suaminya itu, "wahai suamiku, boleh kah aku meminta tolong sesuatu padamu?""Tentu sayang, mau minta tolong apa?""Sayang, tolong antarkan kopi ini p