Share

Chapter 21

Redita masih termenung memikirkan apa maksud dari dokter bedah itu barusan. Kenapa dia begitu marah tadi? Karena presentasi kasusnya yang berantakan? Atau karena apa? Tapi apa yang sudah Redita lakukan sampai dokter itu semarah itu kepadanya? Bukankah tadi ia tidak semarah itu? Yang sangat marah tadi Dokter Stefan kan? Sampai menceramahinya panjang lebar seperti tadi?

Redita perlahan bangkit, ia memijit kepalanya yang masih terasa begitu pusing itu. Duduk di pinggir ranjang sambil mencoba mengumpulkan energinya. Ia hendak bangkit dari duduknya ketika kemudian Claudia muncul dari depan pintu dengan tiga buah plastik di tangannya.

"Akhirnya sadar juga, kamu itu bikin heboh saja!" Gerutu Claudia sambil duduk di sisi gadis itu.

"Kok aku bisa di sini?" tanya Redita acuh dengan gerutuan Claudia, tangannya masih sibuk memijit pelipisnya, berharap sakit kepala yang menderanya itu bisa segera sirna.

"Kamu ambruk pingsan! Dibawa Dokter Adnan kemari, nih dia beliin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dedira Sedayu
alurnya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status