Share

Mabok Panas

Pak Hasan berjalan meninggalkan Danu dan Ambu di gubuk, ia menuju mobil putih yang terparkir dibawah pohon rindang.

Ambu menemani Danu yang terkapar di gubuk, ia beranjak mencuci tangannya yang kotor karena lumpur di aliran air selokan yang jernih, lalu kembali lagi ke gubuk dan menuang teh hangat kedalam gelas.

"Mas, minum dulu ini," ucap Ambu memberikan segelas air teh hangat untuk Danu.

Danu merasa tubuhnya lemas sekali, kepalanya pusing bukan main, perutnya pun mual. Danu berusaha bangkit dari rebahan-nya.

"Kepala saya pusing, Bu ... maaf ibu siapa?" tanya Danu sambil bersandar di tiang kayu.

"Panggil saja saya Ambu," jawab Ambu. "Ini, tehnya ... diminum ...." Ambu menyodorkan segelas teh hangat kepada Danu.

Danu merasa tubuhnya gemetar, tangannya tak kuasa mengambil gelas.

"Mas, kenapa? Kok gemetaran begitu?" tanya Ambu.

Ambu kemudian membantu Danu meraih gelas dan meminumkan nya.

"Astaghfirullah! Badan Mas panas banget. Mas sakit ya?" tanya Ambu terperanjat saat menyentu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status