Share

Menuju Mahar

Setelah menelpon kedua sahabatnya, Danu bergegas keluar kamar menuju dapur, ia hendak mengambil minum.

Danu menuruni anak tangga menuju ruang dapur. Sepi, suasana rumah masih sepi. Ini pertama kalinya seorang Danu Herlambang bangun sepagi ini. Dulu, Danu terbiasa bangun jam 09.00 WIB. Setelah berhijrah ia mulai membiasakan bangun pagi untuk shalat Subuh, meskipun telat setidaknya ada perubahan. Setelah shalat subuh biasanya ia tidur lagi.

Namun, pagi ini berbeda sekali, Danu bangun lebih dulu dari semua penghuni rumah.

Danu meraih gelas kemudian mengisinya dengan air mineral, diteguknya isi gelas itu hingga habis.

Ia duduk di kursi meja makan yang ada didapur. Danu melamun.

"Den, tumben sudah bangun," sapa Pak Kasno menepuk bahu majikan mudanya.

"Eh, Pak Kasno. Kaget saya, Pak," balas Danu. Melempar senyum kemudian menunduk.

"Tumben Aden jam segini udah bangun, mau ngopi, Den?" tawar pak Kasno pada majikan mudanya. Laki-laki berambut cepak itu menyeduh kopi kemasan.

"Nggak ah.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status