Share

Bab 33

"Permisi Pak, ada costumer yang ingin melihat model perhiasan terbaru di depan, mau saya yang bawakan atau Bapak?" Seorang karyawan datang ke ruangan kami.

Ranti menyahut.

"Oh ya sini Nur, dia mau lihat apa? Gelang kalung atau cincin?" tanya Ranti.

"Kalung dan gelang, Bu."

"Kamu aja yang bawa ke sana ya, Bapak lagi ada tamu."

Ranti lalu mengambil dua kotak perhiasan yang masih dalam plastiknya, sontak hal itu membuat mulut ibu menganga tak percaya.

"Nah kamu coba kasih lihat yang ini, ini keluaran paling terbaru." Ranti memberikan 2 sampel gelang dan kalung pada Nur.

Setelah Nur pergi ibu kembali bicara.

"Itu emas semua Ran?"

"Bukan, ini tali karet," jawab Ranti tak acuh.

Ibu menjebik sambil menelan ludah.

"Maafin Ibu lah Ran kalau Ibu punya salah, kamu kecut banget jawabnya heran."

"Hmm."

Ibu lagi-lagi menjebik, lelah dengan sikap Ranti yang tak mudah dirayunya, beliau lalu bangkit dan berlalu ke depan. Aku segera mengekor takutnya ibu melakukan hal yang aneh-aneh.

Dan benar saja, bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status