Share

31. Potongan Puzzle

Ardan termenung menatap langit – langit kamarnya seorang diri. Sudah dini hari, namun sekuat apapun dia mencoba untuk tidur, seluruh sel – sel tubuhnya seakan menolak untuk terlelap. Otaknya tak pernah berpikir sekeras ini, setiap kejadian yang dia alami beberapa waktu ke belakang benar – benar seperti benang kusut yang menyesatkannya.

Dia memikirkan Almara yang mengajak dirinya untuk bertemu pagi nanti. Entah apa yang akan wanita itu katakan, Ardan terlalu takut untuk sekedar berandai – andai. Dia takut, dia takut jika Almara benar – benar sudah memilih Rangga sebagai penghuni hatinya. Dia tidak siap.

Dia juga memikirkan Sharon. Entah apa yang ada dipikiran wanita itu, mengapa bisa – bisanya dia menerima permintaan Si Julio Pengacara Brengsek itu.

Ardan masih ingat apa yang Sharon katakan saat dia membujuk wanita itu untuk membatalkan perjanjiannya dengan Julio,

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status