"Frans, bisakah kita pulang?" tanya Santi kepada sekretaris puterinya itu.
Mata dingin Frans mengangguk mengiyakannya.
"Tunggu sebentar Nyonya Tua, karena Nyonya Arshan dan Tuan Muda masih menunggu pakaian yang akan mereka kenakan saat keluar dari rumah sakit ini." ucap Frans kepada Santi.
Jingga sudah menebaknya, sebuah ritual khusus yang menjadi tradisi mendarah daging dalam keluarga Prahara adalah pakaian couple turun temurunnya di publikasi pertama Tuan Muda mereka.
Jingga membaca setiap buku yang dituliskna mendiang suaminya di dalam laptop sang suami sejak beberapa waktu lalu. Disana Arshan benar-benar menuntun Jingga untuk menjadikan putera mereka seorang Tuan Muda terbaik di keluarga ini.
Setngah jam kemudian, seorang pelayan datang dengan jaket yang serba hitam. Pelayan wanita itu datang berdua dengan sebuha keresek besar di tangannya.
"Apa ada yang menguntit kalian?" tanya Frans penuh selidik.
"Tidak Tuan Sekretaris,
Oalah, baby Al..
Jingga baru hendak terlelap, ketika langkah Frans dengan terburu-buru meninggalkan kamarnya. Melihat ketergesa-gesaan pria tersebut Jingga memastikkan jika ada yang tak beres tengah terjadi. Sayangnya, Jingga tak bisa turun dari ranjangnya mengingat masa nifas yang membutuhkan banyak sekali pemulihan dengan ketat terus dijalananiya. Mata Jingga melirik ke sebelah kanan, di sana sebuah kasur angin produk terbaik sudah ditempati ibundanya yang terlelap tepat di sebelah kasur Alkala. Mata Jingga tak terasa mendadak membasah, ketika wajahnya melihat raut tampan mendiang suaminya yang berada di meja tempat tidurnya itu. "Mas, puteramu telah lahir." ucap Jingga dengan jantung berdegup semakin kencang. Entah kapan perasaan ini menghinggapinya, jika dulu pertemuannya dengan Arshan adalah disebabkan syahwat dan juga nafsu yang begitu menggebu. Setelah masa kehamilan panjang dan juga persalinannya yang sangat berat membuat Jingga tak bisa lagi mengabaik
Sekitar pukul empat pagi, Frans akhirnya kembali dan Jingga melihat Darma kembali bertukar posisi dengan pria itu. Lega dan sangat tenang, Jingga yang sejak tengah malam tak bisa terlelap karena bayinya terjaga itu akhirnya bisa ke kamar kecil untuk melepaskan cairan di kandung kemihnya yang sudah ditahannya sejak beberapa jam yang lalu. Selesai dengan aktifitas pribadinya itu, Jingga kemudian memberikan ASI kepada baby Alkala yang sudah mulai mengantuk. Sekitar pukul lima, mata Jingga akhirnya bisa kembali terpejam. Wanita ini meringkuk sambil memeluk erat Alkala. Dan hingga besok siangnya, Jingga tak menyadari bergulirnya waktu. Pukul sebelas, Jingga dibangunkan oleh Duma. Pelayannya itu sudah menyiapkan air hangat untuk Jingga mandi sementara dua baby sitter juga sudah menyiapkan segala keperluan baby Al. Sementara itu, Jingga sudah tak bsia menemukan Santi dan Violet yang memang sudah berpamitan sejak semalam karena pagi ini harus
Hari ini, gedung aula Prahara Group yang sangat megah sudah dipenuhi puluhan obil mewah yang berderet hendak masuk ke dalam aula tersebut. Sebagai salah satu keluarga paling terpandang di negara ini, Prahara adalah nama belakang elite dan juga sakral bagi setiap anggota keluarganya. Hadir dalam acara ini adalah semua garis darah Prahara dari berbagai generasi. Dan sisa dua tertua adalah Bibi Elisa juga Paman Erik. Kedua orang itu akan memberikan suaranya terkait posisi Jingga sebagai Kepala Keluarga saat ini dimana Alkala Arshan Prahara dipastikkan akan menjadi penerus posisi tersebut secara sah kemudian. Desas desus terus terdengar, bukan hanya beredar di kalangan publik saja karena Jingga pun sudah mengetahuinya. Paman Erik dan Bibi Elisa yang akan menggerakkan semua anggota keluarga untuk membuat petisi anggota keluarga dalam hal ini. Untuk semua itu, Jingga sudah sangat siap. "Hallo sayangku. Jagoan mama, kamu adalah anak yang hebat.
Lelah setelah acara pnajang Rapat Keluarga Prahara, membuat Jingga terlelap sangat nyenyak. Demikian juga dengan Alkala. Bayinya itu kini berada didlaam pelukanya, terlelap bersamanya.Keesokan pagi, Frans yang mendadak pergi di pagi buta membuat jingga kian menaruh curiga.Yaa, belakangan ini pria itu memang sangat sering keluar rumah tanpa ijin. Bukan hanya Jingga yang mulai curiga, namun juga Darma yang sejak lama menjaid rekannya.Pria itu merasa ada sesuatu yang tak beres dengan Frans belakangan ini."Darma, keman Sekretaris Frans?" tanya Jingga saat pria itu masuk ke dalam kamarnya."Maafkan saya Nyonya, saya kurang tahu tujuannya." ucap Darma berbicara apa adanya.Jingga kemudian terdiam, wanita ini sudah duduk di meja kerjanya yang berada di dalam kamarnya itu. Sampai masa niafasnya selesai Jingga akan berkantor dari rumah.Sementara itu, Frans yang terpaksa pergi karena mendapatkan telpon terus menerus dari Sharena itu sekara
Dua bulan berlalu, ketenangan dan kedamaian dalam keluarga kecilnya berjalan sangat teratur dan dalam kapasitas snagat baik menurut Jingga. Berbekal warisan laptop mendiang suaminya yang berisi segala sleuk beluk bisnis milik Prahara Group inilah, Jingga akhirnya mampu membuat Prahara Group yang baru dengan tanpa penekanan dan juga campur tangan keluarga Prahara yang selama ini merongrong suaminya. Menggunakan tampuk kekuasaannya sebagai kepala keluarga utama Prahara, Jingga sangat pandai mensiasati keadaan demi meringankan bebannya yang juga akan menjadi beban puteranya suatu hari. Menjadi pebisnis wanita yang semakin disorot dunia, Jingga tampil semakin percaya diri dan mampu menjauhkan pandangan miring semua orang tentangnya dalam setahun terakhir sejak kematian suaminya itu. Hari ini, setelah dua bulan bergelut dalam penataan manajemen baru Prahara Group dan perampingan smeua elemen didalamnya, Jingga akan mengehlat sebuah jamuan pekenalan atas na
Nama Jingga kian melejit di seantero negeri, seiring dnegan bergulirnya waktu dan semakin meningkatnya kinerja perusahaan di berbagai bidang yang digelutinya. Salah satu bidang baru yang kini ikut diramaikan Prahara Group adalah bidang kuliner potensial. Minat Jingga terhadap seni masakan dari berbagai daerah membuatnya akhirnya bergelut di bisnis ini dengan membuka sebuah pasar kuliner terbuka yang menyajikan berbagai kuliner dari berbagai daerah. Bekerjasama dengan founder founder industri kuliner daerah, Jingga berhasil merebut nama di bisnis barunya ini dan sukses diterima oleh banyak masayarakat dari berbagai jenjang usia. Cabang-cabang dari pasar kuliner nya kini tersebar diseluruh kota besar di negara ini. Dan semakin membuat pundi-pundi rupiahnya mengalir deras. Sementara itu, bisnis awal Prahara Group yang kini dikelola oleh Bibi Elisa dan Pamannya Erik justru tengah dilanda kebangkrutan karena desakan pasar bebas Pasifik yang me
Frans tak bisa berkutik, dia tak melihat raut ramah di wajah Jingga sedikitpun saat ini. "Jingga, kau tak harus melakukan ini?" ucap Sharena sambil menggenggam erat tangan Jingga. "Awww.." Sharena mendadak merintih kesakitan setelahnya. "Sha.." ucap Frans yang langsung berjalan menghampiri Sharena. Pria ini langsung menggendong Sharena menuju luar restoran dan terlihat langsung pergi setelahnya. Jingga tetap tenang duduk di kursinya, sementara Badai nampak gelisah dan sangat cemas. "Pergilah jika kau mengkhawatirkannya. Aku sudah terbiasa makan sendirian." ucap Jingga sambil terus melanjutkan menyantap makanan penutupnya. 'degg' Badai tersentak mendnegarnya, jauh di relung hatinya Badai merasa sangat bersalah atas semua hal yang membuat hidup Jingga kacau ini. "Sharena, dia sangat baik. Bahkan terlalu baik untuk dimanfaatkan oleh Ibumu." ucap Jingga satir sambil menatap Badai yang juga tak berkutik mendeng
Kabar yang terus menyeruak mengenai pertengkaran Jingga dengan Agnez, tak sekedar menghebohkan negaranya saja. Karena gosip panas tersebut akhirnya menuai rasa penasaran seorang pengusaha dari luar negeri yang bernama Maliq. Pria tersebut terkenal dengan sikap apatisya dan tentu saja masih sangat single hingga usianya yang sudah 40an ini. Sebagai salah satu pengusaha berlian yang ternama dan memiliki perusahaan warisan turun temurun di negaranya, sosok Maliq menjadi idola kaum hawa di dunia. Tak jarang, kabar kedekatan Maliq dengan beberapa artis papan atas dunia yang didaulat menjadi ambassador perusahaannya itu menuai kegaduhan. Namun hingga saat ini, belum pernah ada satu wanita pun yang dikenalkan secara resmi oleh Maliq sebagai kekasihnya kepada publik ataupun kepada keluarganya. Di perusahaan bernama Light Diamond, Maliq tengah memandangi sebuah tayangan berdurasi singkat yang sama sejak dua jam yang lalu. Mata pria ini tak berkedip sedi