Share

Meninggalnya Ayah

Jingga sudah berjalan di trotoar menunggu bis atau angkutan umum lainnya lewat. Jam kerjanya selesai pukul enam sore. Dengan langkah yang pelan, Jingga terus melangkahkan kakinya di tepian jalan. Di sebelahnya, gedung megah Hankaara Group berdiri kokoh dan sanggup membuat semua mata yang melihatnya langsung menaruh mimpi untuk bisa menjadi bagian dari perusahan bonafide ini.

Sebagaimana Jingga, yang dulu juga pernah memiliki mimpi seperti itu. Di masa SMA, Jingga melewati jalanan ini setiap pulang dan pergi sekolah. Suatu hari Jingga bahkan dengan snagat percaya diri mengatakan jika dia bercita-cita untuk menjadi seseorang yang snagat penting di Hankaara Group.

Air matanya menetes perlahan mengingat kekonyolannya saat itu. 

'kau sudah mendapatkan cita-citamu Jingga!' gumamnya mengasihani diri sendiri.

Jingga memang sudah menjadi orang penting di balik Hankaara Group. Karena sebagai isteri pewaris utama Hankaara Group maka posisi Jingga sangatlah

Mrs Dream Writer

Sabar yaaa Jingga, semoga AllDers ( All Readers ) juga sabar dengan tetap menunggu update babnya dan terus mendukung karya MDW ini. Tambahkan ke rak buku, ikuti dan Bagi vote nya juga boleh banget biar makin semangat nich. Salam sayang selalu, by MDW

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status