Share

Ternyata, kau menimatinya mas.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Hadi dengan suara lirih bertanya kepada menantunya yang kini terdiam didepannya.

"Iyaa pak, kami baik-baik saja." ucap Badai tak mampu menjelaskan apapun didepan bapak mertuanya ini.

"Jingga tak pernah kesini lagi sejak terakhir kali dia datang hanya sendirian. Bapak menyuruhnya pulang lagi malam itu." ucap Hadi menuturkan.

Pria paruh baya ini melihat ada gejolak besar dalam rumah tangga puterinya, namun Hadi tak akan mencampurinya sebelum keduanya membuka diri dan mengatakan secara langsung masalahnya kepada Hadi.

"Baiklah Pak, saya pamit. Mungkin Jingga sudah dirumah, bisa saja kami papasan saat dijalan kan." ucap Badai mendadak sangat gugup.

Pria ini kemudian berjalan ke pintu, namun disana ibu mertuanya tengah menatap dengan sangat heran dan penuh tanda tanya.

"Siapa disana? Wanita hamil tua yang duduk di mobilmu?" ucap ibunda Jingga kepada Badai.

'glegk'

Seketika Badai menelan sal

Mrs Dream Writer

Hikz. Gak terbayangkan dech gimana kalau aku yang menjadi Jingga dalam kehidupan nyata. Hikzzz. Auto nangis bleberan seumur hidup. Tinggal serumah dengan isteri kedua! Lebih serem daripada tinggal di rumah berhantu. Setuju gak?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status