Share

PART LXIX

“Lo di mana, Kat?”

Nada khawatir sangat kentara terdengar dari suaranya. Aku mengembuskan napas lewat mulut sambil berkali-kali melirik cowok yang sedang duduk dengan lunglai sampingku. Lalu kembali bicara pada orang di ujung telepon.

“Di rumah temen, Jace.”

“Siapa temen lo? Kenapa sampe tengah malam belum pulang?” cowok yang baru saja memintaku untuk kembali memperjuangkan hubungan kami itu bertanya dengan nada menuntut. Membuatku kebingungan untuk menjawab.

Aku baru saja berbaikan dengan Jace. Malam kemarin kami habis makan malam dengan sangat romantis dan menyenangkan. Saling mengucapkan janji bahwa kami tidak akan gampang menyerah. Ironisnya sekarang aku malah harus satu ruangan dengan cowok lain yang sedang berduka.

Dari tadi sore, aku menuggu orang lain selain suster Anne yang untuk menemui kami di ruang tunggu kamar jenazah. Tidak ada satu pun yang datang ke rumah sakit ini. Baik itu kerabat Alex, mau pun temannya. Sedangkan suster Anne sendiri tidak bisa berlama-lama di sini k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status