Share

Bertemu Melalui Layar Ponsel

ZELINE

“Gimana tadi di kampus? Ada kendala?”

Aku menggelengkan kepala, menidakkan pertanyaan Dimas.

Hari ini adalah hari kedua aku di New York jika dihitung sejak kedatangan kemarin. Tadi Dimas mengantarku ke kampus, menemani sebentar kemudian meninggalkanku sendiri walau dengan berat hati karena dia harus kerja. Perkuliahan baru akan dimulai minggu depan. Hanya saja aku merasa perlu untuk gladi resik dengan mengenali situasi dan lingkungan tempatku menuntut ilmu selama dua tahun ke depan.

“Nggak nyasar kan?” tanyanya lagi.

“Nggak dong, kalau nyasar kan tinggal telfon kamu.”

Dimas tertawa memamerkan deretan giginya yang rapi. Lekuk di pipinya menyembul, yang membuatnya semakin menawan kalau kata Papa. Bukan kataku. Buat aku hanya ada satu pria menawan di dunia.

“Gimana kedaan kamu? Nggak pusing, lemas, dan sejenisnya kan?”

“Jetlag?”

“Yup.”

“Syukurnya nggak. Semalam tidurku nyenyak.” Aku bersyukur walau ini adalah penerbangan panjang pertamaku, tapi aku tidak terserang jetlag.

“Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status