Share

38

Arkana seringkali bercanda soal kutukan Veronika, kalau setiap hari dalam hidupnya dimulai dengan mendengar suara ibunya, maka kesialan akan mendatanginya selama dua puluh empat jam. Arkana tahu itu jahat. Namanya juga bercanda.

“Arkana, bangun. Cepat.” Veronika menjatuhkan tas jinjingnya di kepala anak perempuannya. Dengan sengaja.

Arkana nyap-nyap. Langsung duduk. Kepalanya pening. Kunang-kunang terbang menjauh.

“Apa-apaan ini?” tanya Arkana dengan nada lemah karena kebingungan.

“Ponselmu bunyi,” sahut Veronika sambil lalu. Di pundak ia sampirkan handuk. Berjalan menuju kamar mandi dengan langkah yang lesu dan mengantuk.

“Hentikan kebiasaan itu Mama. Kau terlihat seperti bapak-bapak!” teriak Arkana.

“Kamu lupa kalau aku ini sudah merangkap sebagai bapakmu selama enam belas tahun?”

“Pft…” Arkana mencibir. Tangannya meraba-raba permukaan sofa untuk menemukan telepon genggam pemberian Cantra. Kompensasi karena miliknya dirusak a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status