Share

Anugerah Terbesar

“Maafin Abang, Yu. Abang benar-benar emosi, dia menghina Abang miskin. Abang jadi hilang kendali.

Plak! Plak! Berkali-kali Andi menampar dirinya sendiri. Sudah 10 kali, tapi dia seperti tak ada niatan untuk berhenti. Sekarang mereka semua sedang menjadi hiburan menarik bagi para pengunjung pantai. Ayu merasa harga dirinya runtuh.

“Aku memperlakukanmu dengan lembut, kenapa Abang malah menamparku?” Akhirnya Andi berhenti menyiksa diri. Pria itu mengambil nafas berat.

“Abang salah, kumohon jangan marah. Pukul saja Abang, sebagai gantinya. Janji ini yang terakhir kalinya. Maafin, Abang,” Andi terus saja mengiba pada wanita yang sudut matanya telah basah. Dia menciumi punggung tangan istrinya. Ayu menangkap ada ketulusan di sana. Sayangnya, hatinya terlanjur lara. Apa yang lebih menyakitkan diperlakukan kasar oleh orang tersayang di muka umum. Dia yang harusnya melindungi justru menyakitinya. Tak lama Reno datang, dia langsung membantu Ayu bangkit. Kemudian,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status