Share

Bab 36

"Apa?" celetuk Wisnu terlihat gugup. Ia membenarkan posisinya.

"Iya, siapa wanita yang Ayah Sangir maksud?" Asma mengulangi pertanyaannya. Netranya menatap penasaran pada lelaki yang berbaring di sampingnya.

"Ehm ...!"

Sepersekian detik Wisnu hanya terdiam dengan wajah berpikir. Ia nampak gugup dengan wajah bingung.

"Apakah maksud Ayah Sangir itu adalah Mbak Nada?" tebak Asma. "Bukankah yang ada di rumah ini hanya Mbak Nada dan Abang?" Wanita lugu itu menaikan kedua alisnya.

"I-iya, As, sepertinya maksud Ayah memang Nada," ucap Wisnu cepat. "Nada memang sudah Ayah anggap seperti anak kandungnya sendiri," jelas Wisnu dengan wajah lega.

"Oh," Asma membulatkan mulutnya hingga membentuk huruf O. Sejenak ia membuang tatapannya ke arah lain, lalu menjatuhkan tatapan akhir pada Wisnu kembali.

"Memangnya sebenarnya Mbak Nada itu saudara Abang atau bukan sih?" celetuk Asma dengan wajah penuh tanya.

"Iyalah, saudara Abang. Dia adalah keponakan Abang jauh. Orang tuanya tinggal di Belanda. Semen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status