Share

Bab 62

Semua pandangan beralih kepada Bik Tum yang tertunduk. Tubuh wanita yang tidak lagi muda itu bergetar hebat, ketakutan.

"Jika kamu sudah tidak ingin bekerja disini, pergilah!" sentak Tuan Sangir menaikan nada suaranya. Rahangnya mengeras, menatap tajam.

"Ampun Tuan!" seru Bik Tum mengangkat wajahnya menatap kepada Tuan Sangir. "Jangan pecat saya," mohon asisten rumah tangga itu. Tubuhnya gemetaran karena ketakutan. Gerombolan air mata berjejalan memenuhi pelupuk mata.

Wajah Tuan Sangir semakin memerah. Rahangnya mengeras, giginya terdengar bergemelutuk menahan kekesalan. Sejenak suasana terasa hening dan menegang. Tidak ada satupun orang yang berani berucap di ruangan itu.

Nada menarik tubuhnya menjauh dari bangku. Suara derit kaki bangku yang beradu terdengar nyaring. Wanita itu berjalan mendekati ke Tuan Sangir.

"Sabar, ayah!" lirih Nada mengusap lembut bahu Tuan Sangir yang bergetar menahan gemuruh. "Mungkin Bik Tum ti ...!"

Belum sempat Nada menyelesaikan kalimatnya. Suara wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Jubaedah Tfk
kasian asma
goodnovel comment avatar
Ar Ni
ini cerita mau di bawa kemana ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status