Share

BAB 150 : Informasi Yang Terlewat

“Tuan, saya berhasil mendapatkan satu keterangan bahwa nona Aruna dibawa oleh dua orang dan dibawa masuk ke dalam mobil jenis minibus berwarna hitam. Saksi mengatakan tidak begitu yakin, tapi ia melihat nona Aruna seperti tidak sadarkan diri saat dibawa masuk ke dalam mobil itu. Saya sedang mencoba melacak keberadaan mobil itu dan pemiliknya.”

Brahmana diam mendengar penjelasan Fathan.

Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Ia meremas berkas yang tengah ada dalam genggamannya.

Kedua matanya menutup sesaat dengan tarikan napas yang dalam.

Masih sangat segar dalam ingatan, ia mendapat penjelasan berbeda dari Aruna yang hanya mengatakan bahwa dirinya kecopetan, lalu berdiam diri beberapa waktu.

Bibirnya terkatup saat akhirnya ia berkata pada Fathan. “Lanjutkan penelusuran.”

Kalimat itu tidak dikatakan dengan suara keras dan tanpa panjang lebar.

Namun itu menghantarkan aura dingin yang mematikan dengan tatapan yang berkilat seakan hendak merobek segala sesuatu di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status