Share

Darah Lebih Kental Daripada Air

Ketiga kakak Alin sedikit kecewa karena di saat kedua orang tuanya sedang dalam kesulitan, tidak ada yang memberi tahukan hal ini pada mereka.

“Lho, Mami dan Papi nggak kasih kabar ke kalian ya, Mbak?” tanya Alin.

Mereka bertiga menggelengkan kepala.

“Kalian tahu nggak Mbak? Berita kebangkrutan keluarga kita bahkan sudah menyebar di kalangan para pengusaha. Mungkin saja Mami dan Papi tidak ingin kalian itu bersedih dengan ujian yang sedang mereka jalani,” ucap Alin getir. Dia menghapus air matanya yang mengalir di pelupuk mata.

“Sudahlah Dek, jangan menangis lagi, ya. Yang sudah berlalu biarkan saja. Yang terpenting sekarang perusahaan sudah kembali stabil. Sebentar lagi hari bahagia kami, Dek!” ucap kakak pertama menenangkan Alin yang mulai mengeluarkan air mata.

Mereka bertiga berpelukan. Namun saat sudah melepas pelukannya, kakak kedua yang sejak tadi memendam penasaran akhirnya mencurahkannya. Dia khawatir sang adik tidak benar-benar bahagia menjalani biduk rumah tangga.

“Lin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status