Share

[53]

Daru Aria : Saya benci bilang ini. Saya take off ke Pontianak sore ini. Bisa tiga hari saya di sana. Begitu landing, saya telepon Kala, ya. Jangan tidur dulu. Serius, saya rindu. Nanti saat saya take off dari sana menuju Jakarta, saya ingin teh lemon. Akhir-akhir ini saya enggak bisa tertidur pulas, Salah satunya karena Kala. Saya takut, Kala enggak pulang ke rumah lagi.

Sudut bibir Kala tertarik penuh. Ia membenahi posisi duduknya agar gadis kecil di sampingnya bisa nyaman dalam tidur. Saat bertemu dirinya di pintu terminal kedatangan, tak ada yang diinginkan Kala sebesar keinginan memeluk Sheryl. Anak itu menjemputnya di sana, bersama Ahmad. Dengan wajah setengah cemberut anak itu mengadu, "Papa pergi sama Om Denny. Buru-buru. Katanya dinas-dinas itu. Sheryl kesel. Padahal sudah janji mau jemput Ibu Kala."

"Ibu sudah sangat senang kalau Sheryl yang jemput. Papa, kan, kerja bukan mau main. Sheryl harus ngerti, ya."

Wajah cantik itu perlahan mengulum senyum. "Sheryl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status