Share

Part. 38

“Saya lapar, Mbak.”

Kala sudah tak tahu rona wajahnya seperti apa. Kalau bisa bertukar pasti sudah ia lakukan sejak memastikan majikannya yang kini mengambil alih kemudi. Sungguh, Kala tidak mengerti kapan Pak Ahmad berganti dengan Daru?

“Mbak enggak lapar?” tanya Daru sesekali menoleh ke arah Kala yang kini menunduk. Berusaha sekali wanita itu menutup wajahnya dengan rambut pun telapak tangannya.

Saat tadi sedan yang dibawa Ahmad meluncur keluar dari garasi, hati Daru sudah tak keruan berdetak. Sambil menghitung segala kemungkinan terburuk juga entah akan ditanggapi seperti apa nantinya, ia sudah tak peduli. Selang dua puluh menit dalam selimut ragu, Daru menyusul.

“Saya mau pulang saja,” tolak Kala. Ia masih belum berani mengangkat kepalanya sekadar memastikan Daru tidak menatapnya dengan pandangan iba.

“Padahal saya sedang berusaha menghibur Mbak dengan makanan.” Daru terkekeh pelan. Matanya masih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status