Share

Part 52. Anugerah terindah

Part 52

"Bukan gak adil, Ana. Semua sudah ada takdirnya masing-masing," sahut Putra.

Hana tersenyum mendengarnya.

"Aku senang sekali, ini anugerah dari Allah yang dikirimkan pada kami."

"Nah, karena ada kabar paling membahagiakan di sini, kita makan-makan bersama ya!" seru Mahesa.

"Putra dan menantuku, untuk malam ini menginaplah dulu di sini," lanjut Mahesa lagi. Ia merasa sangat senang, akan ada anggota baru pada keluarga besarnya.

"Baiklah, Ayah."

Mariana bangkit dari duduknya dan pergi menuju kamar dengan perasaan berkecamuk.

"Sayang, kamu mau kemana?" tanya Wijaya. Mariana tak menanggapi, jadi terpaksa Wijaya mengejarnya.

Braakk! Pintu kamar dibanting dengan kencang.

"Mariana, buka pintunya, Sayang ..." Wijaya merajuk.

Dengan malas, Mariana membuka pintu, Wijaya segera masuk.

"Kamu mau ngasih alasan apa lagi, Mas? Hana bisa hamil dengan Omku, itu artinya kamu yang bermasalah!"

"Tunggu, tunggu, Mariana, tenang dulu!" Wijaya berusaha menenangkan sang istri, tapi kedua tangan Wija
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Maria Ulfa
ini gmn sih ceritanya kok diselingi novel lain , ini namanya pemaksaan... wkwkwk
goodnovel comment avatar
Hariyani
cerita ini byr , tp kenapa byk iklannya
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
nyesel deh lo, Bambang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status