Share

Part 92

Part 92

Farish tertawa mendengarnya. "Ya, ya, baiklah. Aku tunggu kedatanganmu kembali setelah berlibur."

"Hmmm."

"Berapa hari kau di sana?"

Putra melirik ke arah Hana. "Mungkin satu minggu, bisa juga lebih, tergantung kemauan istriku."

"Wow ... ya sudah kalau begitu. Titip salam buat keluarga kalian di kampung ya!"

"Iya, Farish. Kami permisi dulu. Ayo, Sayang!" ajak Putra.

Farish menatap mereka sejenak. Ia memotret mereka dari belakang, lalu segera mengabarkan masalah ini pada Sasya. Tapi sayangnya, nomor Sasya tidak aktif.

Mobil yang dikendarai Putra mulai melaju, membelah jalan raya. Kondisi jalanan ramai lancar.

Sebelum benar-benar pulang ke kampung halaman, ia akan ke rumah utama dulu untuk berpamitan pada sang ayah.

"Aa kenapa tadi ketus sama dia?"

"Siapa? Farish?"

"Iya."

"Ya, dia itu berbahaya, Sayang. Memang terlihatnya baik dan ramah di depan. Tapi dia tak sebaik yang kamu kira, lebih tepatnya seperti serigala berbulu domba."

"Oh."

"Ya. Apa kau tidak tahu? Dia tidak punya pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status