Tahukah kamu, seperti apakah cinta? Cinta itu seperti angin. Kamu tidak bisa melihatnya, tapi kamu bisa merasakan hadirnya.(Byan Bagus Anggara - Dicintai Kakak Ipar 2 )***Hari ini hari Minggu. Byan sudah bersiap untuk pergi ke Bandung. Ia terlihat semakin tampan dengan memakai sweater putih dan celana Chino coklat muda, ia pun turun dari lantai dua kamarnya.Byan menghampiri sang mama yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.“Pagi, Ma,” sapanya tiba-tiba yang membuat Arumi terkejut.“Lho mau ke mana, kok putra Mama udah rapi?” tanya Arumi sambil mengelus dada terkejut. Ia memindai penampilan Byan yang terlihat rapi memakai pakaian santai. Tidak biasanya Byan keluar pagi di hari libur.“Mau ke rumahnya teman, Ma.”“Tumben sepagi ini!?” tanya Arumi heran.“Iya, rumahnya di Bandung,” ujarnya.“Wah, jauh dong!”“Kalau boleh tahu, cewek atau cowok itu temannya?” tanya Arumi sedikit kepo.Byan tersenyum menanggapinya.“Lho, kok malah tersenyum?” Arumi semakin ingin menggoda sang pu
Cinta itu penuh ketulusan, bukan penuh dengan paksaan. Cinta itu penuh pemberian, bukan meminta untuk diberikan. Cinta itu penuh pengorbanan, bukan memohon untuk dikorbankan.(Byan ❤️ Aisyah – Dicintai Kakak Ipar 2)***Byan meninggalkan rumah Widya setelah menyimpan nomor ponsel Aisyah.“Baiklah Nona, aku akan menemukanmu. Apalagi kalau tempatmu mengajar adalah yayasan milik keluarga mama. Pasti tidak sulit untukku.” Byan tersenyum, ia langsung melajukan mobil untuk kembali ke Jakarta.Tujuannya setelah ini ke tempat mengajar Aisyah. Ia tahu ini hari Minggu yang artinya sekolah libur. Namun, Byan tetap memutuskan pergi ke sana. Ia adalah alumni sekolah itu, ia tahu masih banyak kegiatan yang dilakukan pada hari Minggu. Apalagi untuk santri Tahfiz.Setelah berkendara cukup lama. Ia pun sampai di tempat tujuan. Byan tidak langsung masuk ke gedung besar itu. Pemuda tampan itu masih berada di dalam mobil. Ia memikirkan alasan apa yang akan diberikan pada Aisyah, tidak mungkin tiba-tiba
Tidak akan ada kekecewaan yang mendalam jika tidak ada cinta yang dalam. Kecewa? Ya, aku memang kecewa, tapi aku yakin penolakanmu hari ini mungkin menjadi penerimaanmu besok.(Byan Bagus Anggara – Dicintai Kakak Ipar 2)***Ingin rasanya Byan tertawa melihat wajah Aisyah merah karena menahan marah padanya. Selain itu gadis cantik itu juga gelagapan menjawab beberapa pertanyaan Bu Raslina.“Saya tidak menyangka kalau Nak Aisyah akan menjadi menantu Bu Arumi. Semoga taarufnya berjalan lancar hingga menuju khitbah ya, Nak Byan, Nak Aisyah,” ujar Bu Raslina tulus. Namun, beliau masih terkejut.“Aamiin ... semoga Allah mengijabah,” ujar Byan mantap sambil melirik Aisyah yang terlihat menahan marah.“Nak Aisyah kok enggak ngaminin? Kok cuma Nak Byan yang ngaminin, sih? Tenang, Ibu sangat mengenal Nak Byan dan keluarganya. Jadi enggak usah ragu, Ibu mendukung kalian. Ya, meskipun Ibu baru mengenal Nak Aisyah, tapi Ibu percaya Nak Aisyah gadis yang baik. Kalian cocok, cantik dan tampan. Dan
***Lebih mudah melunakkan batu dengan tetesan air daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan masa lalu yang masih terus bersemayam.(Dicintai Kakak Ipar 2)***Suara Byan menghentikan langkah Aisyah. Gadis cantik itu membalikkan tubuhnya menghadap Byan yang menatapnya penuh harap.“Aku tidak akan memaksamu untuk menikah denganku. Meskipun jujur aku kecewa dengan penolakan ini. Aku tahu untuk menumbuhkan rasa cinta itu sulit. Cinta itu tidak bisa dipaksakan, baik datangnya maupun perginya. Apalagi kita baru saja kenal, akan butuh penyesuaian untukmu. Aku yakin Jika memang kita berjodoh ke mana pun kita akan melangkah pergi pasti kita akan kembali dipertemukan,” ungkapnya.“Ini uangmu, pantang bagiku menarik apa yang sudah aku berikan. Sejak awal aku berniat membantumu. Aku bukan rentenir atau pun Bank atau jasa apalah yang meminjami uang,” ujarnya lagi.“O iya, jangan takut sekali lagi uang itu bukan pengikatmu denganku. Aku bukan laki-laki picik yang mengikat seorang w
***Cinta itu kuatmu dalam bertahan, meskipun rintangan datang menghadang. Tidak patah semangat sampai menemukan cinta sejati, untuk menyempurnakan cinta di hati.(Byan – Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar 2)Byan pamit istirahat pada kedua orang tuanya, setelah mendapatkan nasihat yang membuat hatinya sedikit tenang.“Pa, Mama kasihan sama tuh anak. Nasib percintaannya tidak pernah berjalan mulus,” ujar Arumi sedih.“Iya, Ma. Papa juga kasihan, semoga saja Aisyah ini yang terakhir. Gadis yang bisa menyempurnakan cinta putra kita, menyempurnakan kekurangan dan menjadi kekuatannya di masa depan,” ujar Bagas penuh harap.“Aamiin. Semoga, Pa. Jujur Mama penasaran dengan gadis itu.”“Ya sudah kita istirahat dulu, nanti kalau Rendra terbangun Mama bisa kurang istirahat!” ajak Bagas.***Mentari pagi sudah mulai menampakkan sinarnya. Terdengar deru mesin mobil dari halaman rumah. Tidak lama pintu besar itu terbuka, suara salam terdengar membahana. Mendengar salam, Bagas dan Arumi yang sedang men
Aku tidak merencanakan untuk jatuh cinta padamu. Semua terjadi begitu saja. Cinta datang tanpa kuundang dan mencintaimu mengalihkan sebagian duniaku.(Byan -Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar 2)***Aisyah masih canggung. Berpasang mata melihat ke arahnya. Ada yang tersenyum senang atas pernyataan Bu Raslina, ada juga yang terlihat tersenyum meremehkan. Kebanyakan yang terlihat tidak suka adalah guru muda seumuran dengannya.Arumi tersenyum lembut. Ia tahu gadis di depannya itu bingung menempatkan diri.“Nak Aisyah tinggal di mana?” tanya Arumi lembut.“Sa-saya tinggal di rumah yang disediakan pihak sekolah di samping Markaz Tahfiz, Bu,” ujarnya terbata.“Ustazah Aisyah ini seorang Hafizah 30 juz, Bu. Selain ngajar di SDIT, dia juga ngajar santri Tahfiz, Bu,” ungkap Bu Raslina.“Masyaallah, Tabarokallah. Byan sepertinya tidak salah pilih calon istri ini,” ucap Arumi tersenyum tulus. Wajahnya terlihat senang mendengar Aisyah seorang hafizah. Hal itu semakin membuat Aisyah canggung.“Aku engg
Allah sudah menuliskan nama jodoh kita. Maka, yang perlu kita lakukan adalah mempererat hubungan dengan Allah. Serahkan semuanya pada Allah. (Byan – Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar 2)***Aisyah terbawa perasaan. Ia Sampai tidak menyadari kalau sedang memeluk erat Arumi sambil berderai air mata menceritakan tentang Lucky dan keluarganya. Sedangkan Arumi dengan sabarnya menenangkan gadis itu.Entah ada apa dengan hatinya, gadis itu begitu terbawa suasana sehingga menceritakan keluh kesahnya tentang laki-laki yang sudah mempermainkan hidupnya itu. Selama ini Aisyah selalu tertutup pada siapa pun kecuali sang ibu dan Santi, sang sahabat. Namun, hari ini ia begitu terbuka menceritakan semuanya. Arumi sangat mengerti perasaan gadis itu. Sejak tadi ia berusaha menenangkan dengan membelai lembut kepala yang berbalut hijab itu.Aisyah mengurai pelukannya. Rasanya malu sekali, apalagi ia mengotori gamis Arumi dengan air matanya.“Mohon maaf, Bu. Gara-gara saya gamis Bu Arumi basah,” ujarnya mal
Cinta itu perasaan dalam hati yang tidak bisa dilukiskan lewat kata-kata. Perasaannya lembut merasuk dalam hati. Karena cinta memberikan senyum di balik kesedihan. Memberikan harapan di balik keputusasaan.(Aisyah - Byan – Dicintai Kakak Ipar 2)Tanpa Aisyah dan Byan sadari, Arumi sejak tadi melihat dari jauh. Wanita itu menghela napas panjang sebelum menghampiri Aisyah dan Byan. Ia berharap waktu yang ia berikan bisa digunakan Byan dengan baik.“Maaf, lama menunggu, ya?” ucap Arumi kembali duduk.“Makanannya hampir dingin, Ma. Mama dari mana aja, sih?” tanya Byan sambil memandang wajah sang mama. Ia sedikit curiga, Byan sangat tahu bagaimana sikap sang mama.Byan tahu Arumi selalu bertindak cepat bila menyangkut kehidupan dirinya dan Erland.“Maaf, tadi Mama mau keluar eh, Tante Riana menelepon,” ucapnya berbohong sambil melirik Aisyah yang menjadi pendengar setia percakapan ibu dan anak itu. Tidak mudah memang membohongi Byan yang sudah mengenal karakternya, tapi setidaknya Aisya