Hidup adalah sebuah seni menggambar tanpa penghapus. Maka berhati-hatilah dalam mengambil keputusan di setiap lembaran berharga dalam hidupmu. Kamu hanya perlu meyakinkan hati dan menghilangkan keraguan itu. Berharap keputusan yang diambil adalah baik.(Aisyah – Byan ~ Dicintai Kakak Ipar season 2)Byan mengajak Aisyah ke restoran mewah favoritnya. Restoran itu terlihat sedikit sepi, di tempat parkir hanya terlihat beberapa mobil sport dan mobil mewah lainnya. Byan sengaja membawa Aisyah ke restoran yang tidak terlalu ramai karena ingin Aisyah lebih tenang dalam berbicara.Aisyah terlihat canggung saat mobil Byan masuk ke dalam restoran mewah, lebih mewah dari restoran kemarin yang ia datangi bersama Arumi.“Kenapa harus restoran mewah, Dok. Jujur aku malu menempatkan diri ini,” gumam Aisyah.“Kita turun, yuk!” ajak Byan membuyarkan lamunan Aisyah. Ia melihat Aisyah yang hanya diam saja melihat ke arah restoran. Gadis itu tidak beranjak sama sekali dari duduknya.“Eee, i-iya, Dok.” A
Bahagia itu sederhana, ketika kenyataan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Sesederhana, saat kita bisa melihat senyuman orang yang kita cintai.(Abyan Bagus Anggara -- Dicintai Kakak Ipar season 2)***Aisyah kembali canggung saat Byan tidak berhenti menatapnya sambil tersenyum manis. Jantungnya semakin berdetak kencang.“Ya Allah, lama-lama bisa jantungan ini. Jantungku enggak kuat dan akhirnya aku pingsan,” gumamnya gelisah.“Ma-maaf, aku harus segera kembali untuk mengajar,” ujarnya jujur, berusaha tetap tersenyum.“Kenapa cepat sekali, Sya,” ucap Byan kecewa.“Maaf, Dok. Aku harus mengajar santri Tahfiz. Enggak enak kalau mereka menunggu lama,” ujarnya.“Syah, kalau bisa jangan panggil aku Pak Dokter. Panggil Abang, Mas, atau Kakak saja!” pinta Byan.Aisyah yang sejak tadi menundukkan pandangan, mengangguk menanggapi permintaan Byan.“Kamu mau panggil aku apa?” tanya Byan menelisik. Sejak tadi dokter tampan itu tidak berhenti tersenyum.“Dokter Byan mau aku panggil apa?” ta
Namamu yang selalu kusebut dalam doa, izinkan aku menjadi bagian dari hidupmu.(Byan Bagus Anggara – Dicintai Kakak Ipar 2)***Setelah menyuruh Byan mengundang Aisyah untuk makan malam. Wanita cantik yang usianya sudah hampir memasuki 50 tahun itu menggendong Rendra. Sudah saatnya sang cucu mandi sore.“Biar Mama yang mandiin Rendra, Sayang!” pinta Arumi yang diangguki Aida.Aida masih duduk di sofa panjang ruang keluarga sambil makan puding cokelat.Byan merasa canggung. Ia takut bila lama-lama berada di ruangan yang sama dengan Aida, hatinya kembali bergejolak. Ia sudah susah payah mengeluarkan Aida dan menghadirkan Aisyah di hatinya. Meskipun tidak bisa dipungkiri Aida masih ada, tapi ia yakin lama-kelamaan rasa itu akan hilang, seiring berjalannya waktu dan menetapkan Aisyah di hatinya. Ya, hanya Aisyah.“Aku enggak sabar bertemu dengan calon Kak Byan besok,” ujar Aida.“Besok pasti bertemu, Da. Insyaallah kalian berdua akan cocok. Kalian berdua sama-sama wanita hebat dan tanggu
Insyaallah ... sekuat kemampuanku untuk menunggu, seabadi itu pula harapanku padamu.(Byan Bagas Anggara – Dicintai Kakak Ipar 2)***Aisyah masih tercengang mendengar penuturan Byan di depan keluarga dokter tampan itu. Baru kemarin ia mengiyakan untuk proses taaruf. Namun, hari ini dokter tampan itu melamarnya secara langsung. Meskipun ia tahu ini hanya sebuah simbolis untuk melamarnya. Byan pasti akan menemui sang ibu di Bandung untuk meminta restu, tapi tetap saja setelah ini Aisyah akan semakin terikat.Aisyah dilema antara menerima atau menolaknya. Jujur, hatinya sudah terpaut nama dokter tampan itu. Namun, ia juga ingin mengetahui tentang Byan lebih jauh. Byan mungkin saja sudah tahu semua tentang Aisyah lewat detektif rahasia atau agen rahasia lainnya. Secara Byan orang kaya, tapi dirinya? Bagaimana ia bisa tahu tentang Byan kalau tidak melalui proses taaruf satu hingga dua bulan?Hatinya memang sudah mantap memilih Byan. Bahkan hasil istikharahnya pun condong pada dokter tampa
Kepercayaan bukanlah sesuatu hal yang dapat kita janjikan, tapi sesuatu hal yang harus kita buktikan. Akankah kepercayaanku kembali untukmu di saat hati sudah terluka atas ketidakjujuran?(Aisyah – Dicintai Kakak Ipar 2)***Bagas dan Arumi antusias membicarakan Persiapan pernikahan. Sedangkan Widya memasrahkan semua pada mereka. Wanita itu menurut saja apa yang mereka rencanakan, selama hal itu baik.“Maaf Bu Widya bagaimana kalau pernikahan diadakan satu bulan lagi. Di hari Jumat tanggal tujuh untuk acara ijab Kabul ya. Bagaimana menurut Ibu?” tanya Bagas.“Saya terserah Pak Bagas dan Bu Arumi saja, Bagaimana, Nak? Apa kamu setuju?” tanya Widya pada Aisyah.“Insyaallah setuju,” jawab Aisyah lirih.“Maaf, Sya. Bagaimana menurutmu kalau kita adakan pesta pertunangan terlebih dulu satu Minggu sebelum pernikahan,” ucap Byan memberi saran.“Saran yang bagus, aku setuju, By. Aku akan membantu persiapannya,” ungkap Erland antusias.“Iya, Mama juga setuju, Sayang. Bagaimana menurutmu, Nak A
Hal yang lebih menyedihkan dari dibenci adalah diabaikan lalu ditinggalkan. Keraguan telah membunuhku. Aku baru sadar betapa berharganya dirimu untuk kuperjuangkan.(Byan – Dicintai Kakak Ipar season 2)***Aisyah sama sekali tidak memedulikan teriakan Byan yang terus memanggil namanya. Kecewa dan sakit hati sudah pasti. Byan sudah berhasil mematahkan hatinya untuk kedua kali. Hatinya patah berkeping-keping. Sakit, tapi tidak berdarah.Aisyah terus berlari meninggalkan perusahaan besar ternama itu. Ia tidak memedulikan berpasang mata melihatnya. Saat ini ia hanya ingin menghindar, tidak mau bertemu dengan Byan lagi.Di lobi Arumi dan Bagas baru sampai dengan menggendong Rendra. Ia melihat Aisyah berlari dengan berurai air mata. Arumi mencoba menghentikan gadis itu. Namun, Aisyah menggeleng dan lebih memilih pergi.Bagas memberi kode pada Arumi untuk tidak menahan Aisyah. Ia tahu telah terjadi sesuatu pada sang putra dan calon menantunya itu.Belum lama Aisyah berlalu, Byan keluar dari
Kekuatan terbesar manusia bukanlah dari otot atau energinya, akan tetapi sebagaimana dia mengelola masalah dan musibah yang menimpanya lalu sabar menjalaninya.(Byan – Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar 2)***Byan melihat nanar pintu kayu yang sudah tertutup itu. Ia tidak marah pada Widya, ia tahu wanita itu kecewa padanya. Hati orang tua mana yang tidak sakit hati anaknya disakiti. Ya, meskipun Widya tidak marah-marah dan memakinya, tapi ia cukup tahu diri dengan pengusiran halus yang dilakukan wanita itu.“Aisyah, di mana kamu. Apa tidak ada lagi kesempatan untukku,” ucapnya lirih sambil mengusap muka frustrasi.Byan masuk ke dalam mobil. Ia melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Tujuannya kembali lagi ke rumah dinas Aisyah, berharap gadis itu sudah datang dan mau mendengarkan penjelasannya.Tanpa Byan sadari di balik pohon besar depan rumah itu, Aisyah melihatnya dengan air mata terus berderai. Hatinya masih sakit dan kecewa. Saat turun dari taksi tadi, Aisyah melihat mobi
Cinta tidak akan menuntut kesempurnaan. Karena cinta akan memahami, menerima, dan rela untuk berkorban. Cinta yang sebenarnya akan membuatmu bahagia bukan memberi luka.(Byan❤️ Aisyah – Dicintai Kakak Ipar 2)Bagas dan Arumi sudah sampai di rumah sakit tempat Byan dirawat. Mereka langsung menuju ruang IGD. Di sana sudah ada dua polisi yang menunggu kedatangan Arumi dan Bagas.“Dengan keluarga Dokter Byan Bagus Anggara?” tanya salah satu polisi itu.“Ya, kami orang tuanya. Tolong jelaskan kronologi kejadiannya, Pak!” pinta Bagas.“Dari CCTV di sekitar tempat kejadian perkara. Dokter Byan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dari arah Bandung. Tiba-tiba muncul truk tronton dari belokan yang juga melaju kencang. Dari CCTV itu terlihat Dokter Byan membanting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Mobil menabrak pembatas cukup keras dan terbalik tiga kali. Kami datang Dokter Byan sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan luka di kepala, tangan dan kaki terjepit. Cukup lama k