Share

Menuju Bahagia

Aida langsung berdiri meninggalkan Erland dan Anton.

Erland langsung mengejar Aida.

"Kamu ngomong apa?" tanya Erland sambil menarik lembut tangan Aida.

"Lepaskan aku, Kak. Aku capek ... Aku capek dengan semua ini. Tolong lepaskan!"

"Tidak akan ... kamu meragukan cintaku iya 'kan?"

"Aku hanya mengatakan sesuatu kenyataan. Aku enggak mau Kakak mengatakan hal manis lagi padaku yang hanya karena terpaksa. Karena wanita akan terbuai bila diperlakukan seperti itu. Namun, kenyataannya Kakak tidak mencintaiku. Aku hanya tidak ingin terluka. Maka dari itu lebih baik bersikaplah biasa, sehingga aku juga bisa bersikap biasa," ucapnya penuh penekanan. Tidak ada lagi air mata.

"Setelah semua yang aku lakukan padamu kamu meragukan cintaku padamu? Tega kamu!"

Aida tersenyum tipis. "Aku tahu, maka dari itu saya ucapkan berulang kali terima kasih. Tanyakan pada hati Kakak, apa Kakak melakukan karena cinta atau hanya merasa kasihan? Itu hanya beda tipis. Dan aku tahu kenyataan itu. Kenyataan bahwa a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
ceritanya sangat menarik sekali...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status