Share

Bahagia Tanpa Batas

“Cari sekolah yang paling bagus untuk mereka, anak-anakku harus dapat tempat yang layak. Aku ke harus membawa mereka ke kota agar bisa hidup nyaman di sana mer-”

“Bos, simpan dulu keinginanmu itu,” potong Andre.

Zayn memang tampak bahagia sekali apalagi senyum lelaki itu begitu lebar, tidak sabar untuk bisa hidup bersama dengan anak-anak yang tidak ia ketahui keberadaan sebelumnya. Seperti mendapat durian runtuh.

“Ck!” Zayn mencebik, “kau merusak kebahagiaanku saja!”

“Bukan begitu, Bos. Ada Mbak Mila, selama ini anak-anak itu tinggal dengan ibunya, mereka tidak akan mungkin mau ikut begitu saja walaupun diiming-imingi apapun.”

Si manusia batu itu tampak berpikir, “Kau benar, Dre. Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?”

“Bukannya kau sendiri yang bilang akan mendekati ibunya?” Andre menggeleng, “kenapa dia tiba-tiba bolot begini,” batinnya.

Padahal Zayn sendiri yang mengatakan.

Wajar, saat ini Zayn sangat bahagia sampai tidak bisa berpikir dengan jernih saking bahagianya tahu dirinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status