Share

Kerusuhan

Stik eskrim masih betah bertengger di mulut kecil nan tipis Hanin. Tidak tersisa lagi perisa susu di permukaan kayu, lidahnya tinggal mengecap rasa pahit. Di teras, gadis itu termenung lesu menatap langit malam. Kakinya terus mengayun lambat.

Merasa sebal, Jasper merebut paksa stik dan melemparkannya ke tanah.

“Astaga, buang saja! Bisa-bisa benda itu menusuk tenggorokanmu!”

“Kak Jasper!” protes Hanin memajukan bibirnya.

“Kenapa, sih? Apa yang membuat suasana hatimu buruk,” tanya Jasper selalu dengan senyum tengilnya. Pergelangan tangan kekarnya menekan sebelah bahu Hanin sampai membuatnya miring.

Entah sejak kapan kebiasaan itu dimulai. Akhir-akhir ini Hanin sering jadi topangan bagi Jasper. Sadar tidak sadar, pria itu refleks melakukan skinship seakan-akan ada magnet di dalam tubuh Hanin.

Si gadis berkuncir bergeser. “Jauhkan tanganmu! Berat tahu!” gerutunya.

“Kakak pikir, kamu cukup kuat untuk nahan beban,” ledek Jasper.

“Bisa diem nggak? Aku lagi badmood ....”

“Kasih tahu dulu, ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status