Share

Shy

Saling bertautnya tangan Loey dan Hanin menambah kelegitan pada malam itu. Mereka mencoba beradaptasi pada hubungan ini sebaik mungkin. Semburat merah muda kerap kali muncul di kedua bilah pipi Hanin. Gadis itu mendadak seperti putri malu yang menguncup disentuh senyuman Loey.

Sementara untuk Loey, ini merupakan hal baru baginya. Setelah melewati puluhan purnama, akhirnya dia membuka diri untuk orang lain—tepatnya, teman; sahabat; kerabat kerja. Dia bingung sendiri menentukan peran Hanin sebelum dia memilihnya menjadi yang teristimewa. Karena dulu di mata Loey, semua orang yang berada di sekelilingnya berada dalam satu garis lurus. Orang-orang asing yang punya tujuan ketika berkomunikasi dengannya.

Mereka sekadar bertemu. Melakukan tugas dan tujuan, lalu berpisah. Kemudian dia akan mendapati dirinya seorang diri—di kamar kosong dan sepi—selepas bekerja seharian.

Menyingkirkan perasaan canggung dari status pertemanan jadi tantangan tersendiri untuk keduanya.

“Loey?” celetuk Hanin.

“Hm?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status