Share

Bagas Berubah?

"Akhirnya kita bisa berdua saja, Sayang," ucap Radit menatap kekasihnya lembut.

"Terus Caca dianggap apa, dong?" tanya Kinan seraya menunjuk Caca yang tertidur di pangkuannya.

"Eh, iya. Maksudku ... Ehm ... kita bisa ngobrol lebih leluasa berdua saja tanpa merasa malu pada yang lain," Radit menjelaskan.

Kinan mengangguk dengan senyum yang terpatri di wajahnya. Sejujurnya dia selalu merasa nyaman bersama pria yang ada di hadapannya itu.

"Kinan, saat ini aku cuma ingin berbicara tentang kita, tentang masa depan kita nanti," ucap Radit memandang lekat wajah kekasihnya.

Kinan mencoba menghindari tatapan Radit. Dia tak pernah bisa berhadapan dengan pria itu, entah apa alasannya.

"Sayang, sekali ini saja tatap mataku. Apa sulit bagimu untuk memandangku? Jika tidak menunduk, maka kamu akan melihat ke arah lain," ucap Radit seraya menelisik wajah di depannya.

Kinan mendongak, menatap Radit yang memohon kepadanya. Bisa dihitung jari berapa kali Kinan menatap ke dalam bola mata Radit setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status