Share

Marah dan Cemburu

Farel membawa kardus berisi barang-barang yang akan dipindahkan. Beberapa karyawan menatapnya, lalu berbisik-bisik.

“Apa lihat-lihat!” Farel tampak tak suka diperhatikan. Langkahnya semakin cepat menuju ke ruangan lain.

“Kenapa dengannya?” Karyawan pria memerhatikan pintu ruangan yang ditutup dengan kasar.

“Aku dengar, Tuan Karan menurunkan posisi Tuan Farel dari Sekretaris menjadi karyawan biasa. Kau dengar dia korupsi, kan?” Wanita muda berkacamata bicara.

“Oh, itu. Tuan Karan baik, ya. Kalau aku jadi CEO, sudah kupecat dan kupenjarakan dia,” kata pria itu. Wanita tadi membenarkan.

Mereka berpikir Karan masih berbaik hati karena Farel adalah keluarganya. Meski berbuat salah, akan selalu ada kata maaf bagi keluarga.

Jika tidak melihat dari sisi kekeluargaan, sudah tentu Karan tidak menyiapkan ruangan, melainkan membiarkannya bekerja bersama karyawan lain di ruangan terbuka.

“Sialan!” Farel terlihat marah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status