Share

99. Prihatin

POV Amanda.

Sore ini aku kedatangan Pasya dan kedua mertuaku. Rupanya hari ini giliran mertuaku yang menjaga cucunya setelah kemarin Pasya bersama mamaku. Kebetulan aku baru saja memerah ASI. Sehingga aku bisa mengajak Pasya dan kedua mertuaku untuk melihat anak bungsuku, karena setelah ini aku akan mengantar ASI ke ruang bayi.

“Halo, Sayang. Mama sudah kangen lho sama Pasya.” Aku berkata sambil merentangkan kedua tangan.

“Mama!” pekik Pasya ceria. Dia lalu menghambur ke pelukanku dan menciumi kedua pipiku bergantian. Ah, senangnya hati ini. Jagoan cilikku yang ganteng ini rupanya juga memendam kerinduan yang sama padaku. “Mama kapan pulang?”

“Tunggu Pak Dokter bilang bahwa Mama sudah bisa pulang, ya. Pasya sudah kangen ya sama Mama?”

“Iya.” Pasya kembali memeluk dan mencium diri ini. Ah, ingin rasanya aku minta Mas Haikal untuk mengajak Pasya menginap di sini bersamanya saat menemaniku. Tapi, suamiku itu pasti tak akan setuju. Dia beralasan bahwa rumah sakit tak bagus untuk anak keci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status