Share

107. Mohon Restu

Siska terkesiap. Dia menatap lekat wanita itu dan mencoba mengingat di mana dan kapan dirinya bertemu dengannya. Atau mungkin dia yang lupa telah mengenal wanita itu sebelumnya.

“Benar, saya memang Siska. Tapi, maaf kalau saya lupa dengan Mbak ini. Kita pernah bertemu di mana, ya?” ucap Siska dengan mata yang memicing serta kening yang berkerut cukup dalam, karena masih berusaha mencoba mengingat di mana mereka bertemu.

“Saya ini Rania, kakaknya Rayyan. Saya adalah petugas fisioterapi yang menangani Reno. Apa sudah bisa mengingat tentang saya, Bu?” sahut Rania dengan senyuman.

Siska terdiam sejenak. Hingga akhirnya dia pun menganggukkan kepalanya seraya berkata, “Oh iya, saya baru ingat sekarang. Soalnya sudah cukup lama kita nggak ketemu ya, Bu.”

“Iya, saya juga heran kenapa Reno nggak datang lagi untuk terapi? Padahal masih banyak tahapan terapi yang harus dia jalani,” sahut Rania.

Kedua bola mata Siska tiba-tiba membulat ketika Rania menyinggung perihal Reno, mendiang anaknya yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status