Share

110. Desiran Hati

Sementara itu di luar rumah orang tua Siska, Ridwan memandang tenda biru dengan tatapan sendu.

“Selamat menempuh hidup baru, Siska. Semoga kamu bahagia selalu, aamiin.”

Tak lama, Ridwan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan tempat itu. Tak dipungkiri kalau saat ini hati Ridwan terluka bagaikan tersayat sembilu. Tanpa sadar, sudut matanya mulai berembun kala harapannya untuk mendekati Siska pupus sudah. Awalnya setelah kematian Mira, dia berniat akan bersilaturahmi ke rumah orang tua Siska. Tapi, semuanya hanya sebuah rencana yang tak mungkin lagi dapat terealisasi, karena saat ini Siska sudah menjadi milik orang lain.

“Mungkin benar kata Haikal. Dua kali aku gagal menjadikan Siska sebagai pasangan hidupku. Jadi mungkin memang dia bukan jodohku. Mungkin seseorang yang akan menjadi jodohku kelak, akan tiba sebentar lagi. Teman hidupku yang akan mendampingi aku hingga menua bersama. Mungkin aku harus lebih bersabar lagi,” gumam Ridwan seorang diri.

Sementara itu, Haikal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status