Share

Teror 2

Setelah mengantarkanku, lalu Ferdi mengantarkan Nia pulang. Meski awalnya, Nia berniat dan menawarkan diri untuk menamaniku di rumah. Tapi, aku menolaknya secara halus. 

Saat ini, yang aku butuhkan hanyalah sebuah ketenangan. Sidang pertama tadi membuat otak dan tubuhku sangat lelah.

Aku tidak sabar lagi untuk membaringkan tubuh di atas ranjang empukku. 

[Kak, tolong jangan menyalahkanku atas semua yang telah terjadi. Mas Heru lah yang menawarkan diri padaku. Aku sama sekali tidak pernah menggodanya!]

Sebuah pesan masuk ke ponselku, saat aku baru saja akan memejamkan mata. Ranisa, nama pengirim pesan itu. Tentu saja, siapa lagi jika bukan dia. Pelakor yang telah merusak rumah tanggaku.

[Kamu juga sangat bersalah, Ranisa. Sejak awal kamu sudah tau bahwa dia adalah suamiku. Kenapa kau masih mencoba menyelamatkan diri sendiri, pelakor?] aku membalas dengan tersenyum happy karena pasti dia tak terima aku panggil pelakor.

[Aku buk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status