Share

#41 Menyerah

Cantika melirik ponselnya yang bergetar, notifikasi pengingat muncul di layar ponselnya. Seperti biasa, dia membuat pengingat kapan harus menjemput anak-anak, atau melakukan hal lainnya karena dia pelupa akut.

Masalah dengan Ben sudah diselesaikan pagi tadi, mereka berbaikan, Cantika membuka blokir nomor pria itu. Tadinya Ben menawarkan untuk mengantarnya ke kampus hari ini sebagai tanda permintaan maaf dan rayuannya seperti biasa. Tetapi selesai kuliah, ada tugas yang harus di laksanakan Cantika. Menjemput Byana dan Bianca ke sekolah. Sehingga dia harus ke kampus dengan mengendarai mobil yang biasa dipakai menjemput anak-anak. Terpaksa tawaran Ben ditolaknya dengan berat hati.

“Kiara.” Suara seseorang yang dikenalnya menghentikan langkah Cantika. Dia mengangkat kepala dari layar ponselnya, memastikan siapa yang memanggilnya sambil menyimpan ponsel ke saku celana. Meski sebetulnya, sudah bisa dipastikan siapa si pemilik suara.

“Ya, Jov?”

“Ra, aku nggak mau putus.” Adalah kalimat ya
Lunetha Lu

Hai, hai ... Kamu udah baca novel aku yang judulnya "Bukan Simpanan CEO?" Kalau belum, mampir, ya. Udah tamat loh

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status