Share

Ancaman Kusaini

Sesampainya di rumah ....

"Istirahat saja kalian, besok kita pergi pagi, Van. Biar tidak terjebak macet," kata Karim.

Ketiganya mengangguk patuh, lalu masuk ke dalam kamar masing-masing dan memilih untuk merebahkan diri.

Halimah dan Vano terlibat obrolan serius seputar bisnis mereka yang akan dirintis dari kampung. Keduanya merasa tidak lagi perlu membahas masalah Gina karena perkataan Kusaini tadi sudah cukup jelas bagi keduanya.

Sementara Tomi ....

|Kamu yakin baik-baik saja, Gin?|

Terkirim.

Dia nekad mengirim pesan pada Gina meskipun sudah mendapat telepon tadi. Hatinya masih ingin menyangkal apa yang sudah dia dengarkan barusan.

Ting ....

Dengan cepat dia membuka pesan saat tau bahwa nama Gina yang terpampang di layarnya.

|Tidak perlu khawatir, Mas Tomi. Gina baik-baik saja dalam pelukan saya|

Tidak lama, sebuah foto terkirim setelah pesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Author jgn bikin cewek itu jd bego np klo di novel? Bikin emosi aj
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Goblok bgts si gina banyak senjata ndak mau pake. Kakinya jg bs dipake buat nendang barangnya tp maunya malah diem nangis ngamuk2 doank
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status