Share

Hati yang Mati

***

Sementara di tempat lain ....

"Siapa, Mas?" tanya Asvia sengit. "Dari Astri?" Bibirnya yang tipis terkesan mencibir. "Jadi dia sudah tau kalau Tirta di rumah kita?"

Handoko mengangguk sembari memasukkan kembali ponsel ke dalam saku. Tidak ada banyak kalimat yang keluar dari bibir laki-laki yang kini sudah menginjak kepala empat itu. Tapi yang jelas, kemarahan menguasai dirinya karena Astri yang terdengar begitu berani melawannya.

"Pokoknya aku nggak mau kalau Tirta pulang ya, Mas. Kamu tau sendiri kan kalau aku ini habis lahiran, suka capek ... lelah. Kalau nggak ada Tirta, siapa yang mau bantuin aku bersih-bersih?" cecarnya sengit. "Pembantu sekarang itu mahal, kalau ada anakmu kenapa harus pakai pembantu. Iya kan?"

Handoko mendengus kesal. Sebenarnya dia ingin marah dengan sikap sok mengatur yang Asvia tunjukkan. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak, Handoko terlalu mencintai istrinya hingga membuat darah dagingnya sendiri menderita.

"Mas ....!" Asvia memekik saat melihat Handoko
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Husna Mufida
ish author nih pedih banget cobaan berhijrah Gina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status