Share

Hari Terakhir Dalam Hidupnya

Seketika air mataku luruh tak terbendung mendengar pertanyaan darinya yang seperti berputus asa dengan keadaan ini.

"Jangan pernah berpikir seperti itu, Al." Meski aku tahu betapa berat apa yang dialaminya sekarang, aku mencoba menyalurkan energi positif untuknya yang sedang berputus asa.

"Tapi aku capek, Ndah."

"Percayalah, Alia, badai pasti berlalu."

Alia tersedu kembali ketika aku mengusap lagi punggungnya.

Sejenak kemudian, aku dan Alia kompak menoleh ke arah pintu saat menyadari ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"Si-siapa?" tanya Alia di sela-sela isak tangisnya.

"Aku." Kudengar suara seorang pria menyahut. Membuat mataku membelalak lebar dengan napas memburu saat menyadari suara siapa orang yang saat ini berdiri di balik pintu.

Galang?

Mau apa dia?

Berani sekali dia tunjuk muka setelah membuat kekacauan ini.

"Mau apa kamu ke sini, ha?!" balas Alia dengan suara lantang.

"Aku ingin bicara, Al." Dari balik pintu, Galang membalas pernyataan gadis yang telah diperlakukan sewenang-wen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status