Share

Bisik-Bisik Tetangga

Dua bulan sudah Arini hidup di rumah kontrakannya. Hari-harinya sering di lewati dengan kesendirian, suaminya tak mesti pulang setiap hari. Setiap malam dia merasa kesepian hanya anaknya Arsy yang menjadi pelipur laranya. Sari pembantunya setiap sore pulang jadi tak ada teman bicara jika malam tiba.

Senja sudah berganti menjadi malam, Arini baru menyelesaikan sholat isya.  Arini teringat dengan bapaknya kalau jam segini sering bercerita-cerita dan berkeluh kesah. Dia teringat kehangatan di keluarganya yang di rasa saat mereka berkumpul di rumah,  kini semua hanya tersisa kenangan, seiring berjalannya waktu kehidupan terus berjalan dan seseorang harus memerankan peranya dari Sang Pencipta dan mengikuti alur kehidupan.

Arini memandangi wajah anaknya Arsy yang tertidur pulas, doa terus ia ucapkan pada Sang Pencipta untuk kebahagiaan anaknya, jauh di relung hatinya dia berharap ingin memiliki keluarga yang seutuhnya.

Arini tidak tahu kalau dirinya jadi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status