Alina menyiapkan makanan untuk Fathan. Banyak lauk yang dibuat oleh penulis cantik itu. Ia juga menata makanan itu dengan rapi di atas meja.“Wah, kenapa makan-makanan ini terlihat kayak seni. Kalau di makan kayaknya sayang, tapi makanan ini juga keliatan enak banget,” puji Fathan.Penulis cantik itu tersenyum bangga atas itu. “Oke silakan makan!” Alina pun mempersilakan Fathan untuk menikmati hidangan yang sudah ia masak. Pria tampan itu juga langsung memakannya tanpa henti karena ia sudah merasa sangat lapar.Melihat Fathan makan dengan lahap, itu membuat Alina sangat senang. Ia sangat bahagia apabila ada yang menikmati makanan yang ia buat, ia sangat menghargai itu. Lalu penulis cantik itu menuju meja yang di sana laptopnya sudah menyala, ia siap untuk menulis.Fathan yang sedang asyik makan pun hampir tidak menyadari bahwa Alina tidak bergabung dengannya untuk makan. Begitu ketua geng motor itu merasa haus dan mencari segelas air segar, ia melihat Alina yang sedang serius di depa
Jonathan dan yang lainnya sudah mulai melaksanakan rencana mereka untuk menculik Alina kembali. Beberapa orang dari geng motor Jonathan mengawasi gerak-gerik yang terjadi di sekitar rumah Fathan. Dan sebagai besar lainnya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh street motorcycle. Sedangkan Jonathan, Siska dan beberapa sisa anggota geng bruiser mencoba menerobos masuk ke rumah Alina. Awalnya mereka mematikan listrik rumah Alina dengan cara mengendap-endap supaya tidak terlihat di kamera CCTV.Setelah listriknya mati, otomatis kamera CCTV itu juga mati. Mereka yang sejak tadi menunggu di luar pun segera memanjat pagar termasuk juga Siska.Jonathan menoleh ke belakang dan melihat adegan di mana Siska mendarat dengan selamat. Musuh geng street motorcycle itu pun bertepuk tangan untuk nya.“Wah Siska, hanya dalam beberapa waktu aja, kamu udah banyak kepandaian sekarang,” puji Jonathan.“Cih, kamu nggak tau ya kalau aku ini memang banyak kepandaian,” jawab Siska.“Bos ngapain? Cepetan ke sin
Alina telah tiba di rumahnya dengan rasa lelah di sekujur tubuhnya. Ia memang kurang beristirahat semenjak kehadiran Fathan ke resort.Alina memarkirkan mobilnya kemudian menurunkan semua bahan makanan yang telah ia beli tadi. Setelah itu ia menuju bunga kaktus untuk mengambil kunci rumah.Dengan tertatih-tatih ia membawa masuk satu persatu semua makanan ke dalam rumah dan hanya menyisakan pakaian di dalam mobil. Ia meletakkan semuanya di dapur dan nanti baru ia akan rapikan setelah ia beristirahat sejenak di kamarnya.Penulis cantik itu berbaring di atas kasurnya dengan nyaman. Perlahan-lahan rasa kantuk mulai menerpanya. Baru saja ia menutup matanya untuk tidur, tiba-tiba saja seseorang yang belum sempat ia lihat wajahnya menutup wajahnya dengan sapu tangan. Dan sapu tangan itu sudah diberi obat bius sebelumnya. Sehingga hanya dalam beberapa saat saja wanita itu tidak berdaya tanpa sempat melawan.Tawa kebahagiaan terdengar dengan jelas dari Siska. Ia sangat senang melihat apa ya y
Pada hari dimana Alina pulang, Rio tetap mengikuti Alina dan tentu saja itu atas perintah dari Ethan. Rio menjadi pengawal pribadi penulis itu untuk sementara walaupun tidak diketahui olehnya.Begitu Rio sedang bersantai sejenak tidak jauh dari rumah Alina. Tiba-tiba saja beberapa orang keluar dari rumah itu dengan membawa Alina yang pingsan dalam gendongan seorang pria. Rio pun segera menghubungi Ethan karena ia merasa ada yang tidak beres dari itu.“Iya Pak, aku nggak tau siapa mereka. Tapi dari gaya pakainya, kayaknya mereka geng motor lain.”“Ya udah, ikutin terus mereka dan bagi lokasi kamu padaku. Aku akan menyusul dengan beberapa orang sebentar lagi.”“Baik Pak.”Rio pun mengikuti perintah Ethan dan terus mengikuti penculikan Alina dari belakang. Ia melakukannya secara hati-hati agar tidak ketahuan. Karena jika ketahuan bisa saja nanti orang itu akan menyakiti Alina di depan Rio sebagai ancaman.“Kenapa mereka pergi jauh banget,” gumam Rio melihat Alina dibawa ke sebuah desa ya
"Anastasya!" Clara mendekati Anastasya setelah ia memanggil namanya. Clara melihat Anastasya dari ujung kepala sampai kaki dengan teliti.Anastasya mencoba untuk tetap tenang karena dia tidak ingin orang itu menyadari bahwa ia adalah benar Anastasya. Karena Anastasya telah mengubah penampilan setelah ia kabur dari rumah 2 tahun lalu.Clara masih melihat Anastasya dengan penuh perhatian. Anastasya mencoba menunjukkan wajah risi agar Clara segera mengakhiri perhatian padanya. Lita teman Clara bisa melihat bahwa Anastasya merasa tidak senang.Lita mencoba menarik Clara lalu berkata, "Clara, dia bukan Anastasya. Sudahlah, wajahnya saja berbeda."Clara menepis tangan Lita kemudian kembali melihat wajah Anastasya. Anastasya menatap Clara dengan wajah sinis."Kamu Anastasya kan?"Dengan tegas Anastasya menyangkal, "Aku bukan orang yang kamu sebutkan itu, namaku adalah Alina Bellezza."Clara tercengang karena dugaannya salah. Dan Lita yang memang sejak tadi sudah merasa tidak enak langsung m
Sekarang kita panggil Anastasya dengan nama barunya yaitu Alina. Alina sedang berada di pesawat menuju Bali. Alina akan mengadakan jumpa fans di sana setelah Novel terbarunya mencapai 500.000 pembelian. Alina terlihat tidak fokus, entah apa yang ia pikirkan saat ini. Ethan menatap Alian dengan penuh kecemasan karena Alina tidak pernah seperti ini sebelumnya.Ethan meraih tangan Alina dan sedikit mengelus lalu bertanya, "Apa semua baik-baik saja Alina?"Alina yang lemas mencoba tersenyum ceria. Seraya menatap kedua mata Ethan ia menjawab, "Aku baik-baik saja, mungkin karena sedikit lelah, dan sebaiknya kamu lepaskan tanganku atau aku akan memukulmu Ethan."Ethan sontak melepaskan tangan Alina, karena Alina tidak main-main dengan perkataannya jika sudah seperti itu. Alina tidak suka disentuh oleh Ethan, karena khawatir ada salah paham nanti di perusahaan Ethan. Baik Alina dan Ethan kini menatap ke arah yang berbeda.Awan putih yang tepat berada di samping Alina membuatnya teringat kemb
Belum sempat Alina dan Ethan sampai di kamar hotel, ada seorang wanita yang tiba-tiba menarik Ethan. Alina pun terlepas dari genggaman Ethan dan terjatuh. Akan tetapi Alina yang masih lemas itu tidak bisa bangun dan masih tetap pada posisi jatuhnya.Ethan berusaha membangunkan Alina kembali, tapi wanita itu kembali menarik Ethan. Ethan menoleh ke arah wanita itu karena kesal.Ethan terkejut, “Yunda?” ucap Ethan pada wanita yang sedari tadi menarik dirinya.“Apa yang kamu lakukan di sini?” lanjut Ethan.“Bukankah aku yang seharusnya bertanya seperti itu padamu Ethan? Aku adalah tunanganmu dan bagaimana bisa kamu berada di sini dengan wanita pincang ini?” Ethan segera melihat ke arah Alina yang ternyata kini sudah pingsan. Ethan segera menghampirinya dan menggendongnya. Yunda yang berpakaian seksi itu mendekati Ethan lagi kemudian mendorong tubuh Ethan agar lepas tubuh Alina darinya.Ethan pun marah dan terjadilah pertengkaran di antara mereka berdua. Dan di saat pertengkaran itu terja
Ethan baru saja keluar dari hotel setelah ia tidak menemukan siapa-siapa di dalam kamar. Ethan juga tidak bisa menghubungi Alina sama sekali karena ponsel Alina tertinggal di kamar.Ethan segera menghubungi Yunda tanpa ragu. Ethan"Dimana kamu sembunyikan Alina?" tanya Ethan begitu Yunda mengangkat teleponnya. Yunda (V.O)"Apa yang kamu katakan Ethan? Tiba-tiba saja kamu berkata seperti itu padaku, menuduhku dengan sembarang." Ethan"Kamu tidak perlu berbohong, aku tahu bahwa kamu sudah mengirim salah satu pengawal mu untuk menculik Alina kan?" Yunda"Wah, Ethan kamu membuatku sakit hati, bagaimana bisa kamu menuduhku seperti ini." Ethan"Jika sampai Alina terluka sedikit saja, maka kamu akan menanggung akibat yang tidak pernah kamu bayangkan."Ethan mengakhiri panggilan telepon itu dengan penuh amarah.Yunda melihat ke smartphone-nya setelah Ethan mematikan telepon. Kemudian Yunda menoleh ke sampingnya dimana Alina sedang duduk di kursi dalam keadaan terikat."Kamu juga akan