Share

Bab 15. Calon Anak Laki-laki

“Pak, memangnya besok kita boleh ikut periksa kandungannya Ibu, ya?”

“Boleh, Sayang. Besok kita ramai-ramai periksa kandungan Ibu.”

“Yeay!” seru Astuti dan Andini.

Kedua putriku sangat senang saat mendengar kabar akan diajak ke dokter kandungan. Mereka menjadi makin lahap menghabiskan makanan yang ada di piring masing-masing.

Saat ini kami sedang sarapan bersama di hari sabtu yang cerah. Kedua putriku libur setiap Sabtu dan Minggu. Sedangkan Mas Bima justru biasa bekerja karena setiap akhir pekan, rumah makan biasanya lebih ramai.

Cantika yang tidak tahu diri masih saja tidak mau keluar dari rumah kami. Padahal sejak kemarin Mas Bima terlihat masih kesal dengannya. Aku juga menjadi semangat membuatnya cemburu saat ada kesempatan.

Seperti saat kemarin kami baru pulang menjemput anak-anak dari sekolah. Aku bersikap seolah masih begitu mesra bersama Mas Bima di depann
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status