Share

Part 29

Hari sudah sore lembayung senja mulai menampakkan sinarnya. Seiring dengan datangnya motor Dani yang baru saja sampai di depan rumah.

Pria dengan rambut lurus itu duduk di teras rumah untuk menghalau rasa gerah yang menerpanya.

"Dek, tolong ambilkan air dingin, Mas kepanasan?"

Dani meminta segelas air untuk menghilangkan dahaganya. Hari ini tidak seperti biasanya pulang lebih awal.

Cuaca di luar pun masih terang. Tidak seperti dua hari kemarin. Bumi terus diguyur hujan dari pagi hingga pagi kembali hingga cuaca terasa dingin seperti di kutub.

Ningroem meletakkan gelas di dekat Dani karena memang tidak ada meja.

"Ini Mas."

Dani langsung mengambil gelas yang diletakkan Ningroem. Kemudian mulai meneguknya pelan-pelan hingga air di dalam gelas tandas tak tersisa satu tetes pun.

"Lagi Mas?" tanya Ningroem yang melihat gelas yang di berikan kosong tak bersisa.

"Sudah cukup, nanti Mas kembung."

Mendengar jawaban dari Dani, Ningroem tertawa pelan.

Ningroem duduk di sisi Dani.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status