Share

Bab 29. Kacau

Kupandangi wajahku di cermin dengan pasrah. Masih tak menyangka, bahwa tadi aku dan Athar hampir saja berciuman.

Amsyong, sungguh amsyong! Hanya gara-gara dua ekor curut yang gak ada akhlak akhirnya kami harus berakhir dengan saling memendam gondok.

Andai. Aku gak begitu parno sama hewan bercicit itu mungkin sekarang aku dan Athar sudah ... ah!

Sudah, sudah Kania! Oh ya Allah, mau ditaruh di mana coba mukaku ini?

Jujur saja, akibat tragedi di gudang tadi yang memalukan pikiranku serasa terkotori.

Setiap mau melakukan sesuatu, anehnya benakku selalu saja teringat pada adegan Athar yang sudah siap melahap bibirku.

Oh Tuhan! Entah apa yang merasukiku, hingga gara-gara itu di setiap sudut kamar ini aku hanya terbayang wajah Athar yang lagi 'nganu'.

Kenapa coba Athar melakukan itu? Apa dia benar-benar mau menciumku? Atau hanya terbawa suasana? Padahal kan kami juga belum saling menyatakan cinta.

Duh.

Aku tidak tahu harus bagaimana menunjukan sikap jika Athar pulang ke kamar selepas meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status