Share

Ini Bukan Ilusi, Ini Nyata!

Sesuai apa yang Gio katakan, pria itu benar-benar datang ke rumah Embun malam itu.

Dia tersenyum tipis ketika melihat Embun membukakan pintu seraya mengucek-ngucek matanya.

"Kenapa datangnya harus tengah malam sih?" gerutu wanita itu.

"Kenapa? Aku ganggu ya?"

"Bukannya gitu," decak Embun, wanita itu menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada tetangga yang melihat kedatangan Gio. "Takutnya ganggu ketenangan tetangga waktu lagi istirahat," ungkapnya melanjutkan.

"Ganggu gimana sih? Lagian akunya juga nggak berisik. Ini ... omong-omong nggak ditawarin masuk nih?"

Embun langsung menyingkirkan tubuhnya dari pintu, membiarkan pria itu masuk.

"Besok-besok kalau datang jangan tengah malam ya," pinta Embun. "Nanti dikiranya aku bawa laki-laki masuk sama tetangga tengah malam, cari kesempatan pas waktu mereka lagi istirahat. Tahu sendiri, kan, mulut tetangga itu nggak bisa di rem."

Gio mengerutkan keningnya. "Peduli banget sama omongan tetangga. Ya tinggal kamu bilang aja kalau aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status