Share

Kangen Berat, ya?

Embun mendengkus keras ketika mendengar suara klakson mobil.

"Ck! Mau apa lagi sih dia itu," gerutu wanita itu.

Karena suara klakson itu terus-menerus berbunyi, mau tak mau Embun pun membuka pintu, wanita itu berkacak pinggang.

Dimas yang melihat itu bukannya takut dia malah tertawa kecil.

"Kok masih pakai daster? Nggak kerja?" tanya pria itu.

"Aku udah nggak kerja lagi, jadi kamu nggak usah sok-sok jemput aku," sahutnya dengan ketus.

"Loh, kenapa?" tanya pria itu dengan wajah terkejut.

"Dipecat!"

"Kok bisa?"

Embun mengedikkan bahunya acuh. "Ya mana aku tahu, suka-suka mereka lah, orang mereka kok yang punya kantor," jawabnya jutek.

"Ya udah kalau gitu. Gimana kalau kamu kerja di tempat aku aja. Kebetulan di sana ada lowongan. Gimana, mau nggak?" tawar Dimas tanpa pikir panjang.

Embun langsung menggeleng tegas. "Nggak dulu deh, udah sana kamu pergi kerja. Nanti malah telat, eh nggak tahunya dipecat juga."

Dimas tampak enggan meninggalkan Embun, menurutnya ini adalah momen yang begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status