Share

Bab 22

Mila dan Waldi kembali dan membawa pesanan Irana.

“Dari mana saja sih? Sudah lapar ini.” Irana menatap Mila tidak suka karena terlalu lama membelikan bubur untuknya.

“Maaf, Mah, tadi makan dulu,” kata Mila, dengan suara lembut. meskipun sambutan Irana tidak baik, tapi Mila masih mau menyiapkan bubur di mangkuk untuk mama mertuanya.

“Biar aku bantu,” kata Waldi, lelaki itu ikut membantu Mila menyiapkan bubur.

“Mah, tidak baik bicara seperti itu. Mila sudah baik hati membelikan Mama bubur seharusnya berterima kasih bukannya protes seperti itu.” Jeff memberi nasehat supaya istrinya tidak kelewat batas.

Irana hanya memberi tatapan tidak suka ke arah suaminya. Irana semakin tidak suka dengan keberadaan Mila, karena semenjak ada Mila semua orang di sekitarnya menjadi tidak membelanya.

“Biar Mila suapin ya Ma.” Mila duduk di tepian ranjang, Irana justru sedikit bergeser karena tidak mau dekat-dekat menantunya.

Mila hanya bisa tersenyum dan menguatkan hatinya untuk terus bersabar. Waldi melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status