Share

19. Digendong

"Jangan, Prof!" ucap Intan. Ia tidak enak hati jika kakinya dilihat oleh Zein.

"Ck! Ini perintah!" ucap Zein, kesal.

Akhirnya Intan pun menuruti permintaan Zein. Ia menyerahkan sebelah kakinya itu pada Zein.

"Sini!" ucap Zein. Ia mengambil kaki Intan dan menaruh kaki itu di salah satu lututnya. Kemudian Zein melepaskan sepatu yang Intan kenakan.

"Ya ampun, sampai memar begini? Kamu jatuh di mana?" tanya Zein sambil menatap Intan. Ia tak tega melihat calon istrinya terluka seperti itu.

Intan pun gelagapan. Ia bingung hendak menjawab apa. "Euh, di tangga," sahutnya. Intan tak mungkin jujur bahwa dirinya baru saja menendang dinding. Akan terdengar konyol sekali, bukan?

"Tahan sedikit!" ucap Zein. Lalu ia menyentuh memar tersebut untuk mengecek seberapa parah lukanya.

Belum sempat Zein bertanya, Intan sudah memekik kesakitan.

"Aww!" Kakinya refleks menendang ke bagian tengah selangkangan Zein, hingga Sang profesor terbelalak.

"Arghh! Masa depanku." Zein mengerang kala senjatanya tak senga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nila Sofwatun Najah
ga punya kunci ......
goodnovel comment avatar
Rikhanatul Khamidah
ayok buka kunci nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status